Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Luncurkan Operasi Rahasia CIA untuk Pengaruhi Opini Publik China

Kompas.com - 21/03/2024, 06:00 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

Perintah Trump tahun 2019 itu dikeluarkan setelah bertahun-tahun peringatan dari komunitas intelijen AS, dan laporan media, tentang bagaimana China menggunakan suap dan ancaman untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara berkembang dalam perselisihan geopolitik saat negara itu berupaya untuk menabur perpecahan di AS melalui kelompok-kelompok yang dikendalikan.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Beijing mengikuti “prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain dan tidak mencampuri urusan dalam negeri AS.”

Berdasarkan laporan Yahoo News setahun sebelumnya, Trump memberi CIA wewenang yang lebih besar untuk melancarkan operasi siber ofensif terhadap musuh-musuh AS setelah sejumlah serangan siber Rusia dan China terhadap organisasi-organisasi. Namun laporan itu tidak dapat dikonfirmasi.

Sumber-sumber menggambarkan otorisasi untuk CIA tahun 2019 itu sebagai operasi yang ambisius. Otorisasi itu memungkinkan CIA mengambil tindakan tidak hanya di China, tetapi juga di negara-negara di seluruh dunia di mana AS dan China sedang berebut pengaruh. Empat mantan pejabat mengatakan, operasi tersebut menargetkan opini publik di Asia Tenggara, Afrika, dan Pasifik Selatan.

“Perasaannya adalah China mendatangi kita dengan tongkat bisbol baja dan kita melawan dengan tongkat kayu,” kata seorang mantan pejabat keamanan nasional yang mengetahui langsung dokumen tersebut.

Ketiga pejabat yang menjadi sumber Reuters mengatakan, Matt Pottinger, pejabat senior Dewan Keamanan Nasional ketika itu, yang merancang otorisasi tersebut. Otorisasi tersebut mengutip dugaan penggunaan pengaruh jahat oleh Beijing, tuduhan pencurian kekayaan intelektual, dan ekspansi militer sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS.

Pottinger mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak akan mengomentari “akurasi atau ketidakakuratan tuduhan mengenai aktivitas intelijen AS”. Dia menambahkan, “Tidaklah tepat berasumsi bahwa saya memiliki pengetahuan tentang operasi intelijen AS yang spesifik.”

Pesan terselubung memungkinkan AS menanamkan ide-ide di negara-negara di mana sensor mungkin menghalangi informasi terungkap, atau di wilayah-wilayah di mana khalayak tidak terlalu percaya pada pernyataan pemerintah AS, kata Loch Johnson, ilmuwan politik di Universitas Georgia yang mempelajari penggunaan taktik tersebut.

Kampanye propaganda terselubung merupakan hal biasa selama Perang Dingin, ketika CIA memasok 80 hingga 90 artikel setiap hari dalam upaya melemahkan Uni Soviet, kata Johnson. Menurut sejumlah catatan yang tidak diklasifikasikan, pada tahun 1950-an, misalnya, CIA mendirikan majalah astrologi di Jerman Timur untuk menerbitkan ramalan buruk tentang para pemimpin komunis.

Baca juga: Saat Perang Dagang dengan AS, China Curi Teknologi dari Taiwan

Kampanye propaganda terselubung terhadap Beijing bisa menjadi bumerang, kata Heer, mantan analis CIA. China dapat menggunakan bukti program pengaruh CIA untuk memperkuat tuduhannya yang sudah berlangsung puluhan tahun mengenai subversi bayangan Barat, membantu Beijing “menyebarkan keyakinan” di negara berkembang yang sudah sangat curiga terhadap Washington.

Pesannya adalah: “Lihatlah Amerika Serikat melakukan intervensi terhadap urusan di negeri negara lain dan menolak prinsip-prinsip hidup berdampingan secara damai,” kata Heer. “Dan ada tempat-tempat di dunia di mana hal ini akan menjadi pesan yang bergema.”

Operasi memengaruh opini yang dilakukan AS juga berisiko membahayakan para pembangkang, kelompok oposisi yang kritis terhadap China, dan jurnalis independen, yang dapat dituding sebagai agen CIA, kata Thomas Rid, profesor di Universitas Johns Hopkins yang menulis buku tentang sejarah perang politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com