Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Caranya Bantuan Kemanusian Masuk ke Gaza?

Kompas.com - 19/03/2024, 15:08 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Menurut Departemen Pertahanan AS, hal itu berarti dua juta porsi makanan per hari bisa masuk ke Gaza, lebih banyak dibandingkan yang bisa dilakukan saat ini melalui perbatasan Rafah dengan Mesir atau melalui pengiriman lewat udara.

Namun dermaga tersebut diperkirakan baru akan siap dalam waktu sekitar dua bulan.

Awal Maret ini, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan, opsi maritim sedang dijajaki karena opsi lain tidak memadai. Namun dia mengatakan, tidak ada yang bisa menggantikan bantuan yang datang dengan truk melalui jalur darat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Lord Cameron, telah mendesak Israel untuk membuka pelabuhan perairan dalam di Ashdod, 25 mil sebelah utara Gaza, di mana bantuan dapat dikirim dari Siprus dan kemudian dikirim ke Gaza.

Lewat Darat

Negara-negara Barat telah menekan Israel memperluas pengiriman bantuan melalui jalan darat, serta memfasilitasi lebih banyak rute, dan membuka penyeberangan tambahan.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong telah mengatakan, ada persediaan makanan dalam jumlah besar yang menunggu untuk dikirim ke Gaza.  "Namun tidak ada cara untuk memindahkannya ke Gaza dan mengirimkannya dalam skala besar tanpa kerja sama Israel dan kami memohon Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza sekarang".

Israel membantah telah menghalangi masuknya bantuan ke Gaza. Negara itu malah menuduh bahwa organisasi bantuan gagal mendistribusikan bantuan-bantuan tersebut.

Konvoi pertama ke Gaza, 20 truk yang membawa bantuan dari PBB dan Bulan Sabit Merah Mesir, masuk pada tanggal 21 Oktober melalui penyeberangan Rafah di perbatasan dengan Mesir – dua minggu setelah Hamas menyerang Israel selatan, yang memicu perang saat ini. Bantuan itu termasuk tiga truk yang membawa 60 ton makanan termasuk tuna kalengan, tepung terigu, pasta, kacang kalengan, dan pasta tomat kalengan.

Pada bulan November, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan hanya 10 persen dari pasokan makanan yang dibutuhkan telah masuk ke Gaza sejak dimulainya perang.

Sekitar 750 ton bantuan pangan tiba pada 20 Desember 2023, menggunakan jalur darat dari Yordania melintasi Israel dan melalui penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza selatan untuk pertama kalinya. Konvoi WFP itu terdiri dari 46 truk. Pengiriman kedua sebanyak 315 ton dilakukan pada Januari 2024.

Baca juga: Syarat Perjanjian Damai untuk Gaza dari PM Israel

WFP mengatakan, secara total pada Januari, mereka hanya berhasil mengirim empat konvoi ke Gaza – sebanyak 35 truk berisi makanan, cukup untuk hampir 130.000 orang.

PBB mengatakan pada Selasa lalu, jalur darat baru telah digunakan untuk mengirimkan makanan ke Gaza utara untuk pertama kalinya dalam tiga minggu. Sementara militer Israel mengatakan, enam truk dari Program Pangan Dunia menyeberang melalui gerbang di perbatasan Gaza. Pengiriman pada Selasa malam adalah “bagian dari upaya untuk mencegah Hamas mengambil alih bantuan tersebut”, kata Israel.

Konvoi tersebut membawa makanan yang cukup untuk 25.000 orang - sekitar 88 ton paket makanan dan tepung terigu dalam enam truk. Ini adalah pengiriman pertama PBB ke wilayah Gaza dalam tiga minggu, setelah WFP menghentikan pengiriman “sampai kondisi yang memungkinkan distribusi yang aman”.

Beberapa konvoi lainnya telah mencapai Gaza utara – namun kedatangan mereka diwarnai kekerasan yang mematikan.

Pada 29 Februari lebih dari 100 orang tewas ketika konvoi tiba di Jalan al-Rashid di Kota Gaza. Warga Palestina menuduh Israel menembak mati orang-orang mendatangi konvoi tersebut. Israel awalnya mengatakan, sebagian besar orang-orang itu tewas karena terinjak atau tertabrak konvoi. Belakangan mereka mengatakan, tentara telah menembaki orang-orang yang dianggap sebagai “suspek” yang mereka anggap sebagai ancaman.

Persediaan pangan lainnya juga dikirim ke wilayah tersebut. Inggris telah mengirimkan bantuan ke Mesir untuk kemudian dibawa ke Gaza, termasuk 74 ton paket perawatan luka, tenda, selimut dan peralatan pengiriman bantuan seperti truk forklift, 87 ton selimut termal, paket penampungan dan persediaan medis, serta 17 ton tenda ukuran keluarga.

Semua bantuan untuk Gaza melewati pemeriksaan ketat Israel. Pemeriksaan itu bertujuan untuk mencegah barang apapun yang dibawa ke Gaza dapat digunakan Hamas.

Pada Januari lalu, WFP mengatakan “generator, kruk, perlengkapan rumah sakit lapangan, tangki air tiup, kotak kayu berisi mainan anak-anak dan, mungkin yang paling menyedihkan, 600 tangki oksigen” ditolak untuk masuk ke Gaza oleh otoritas Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com