Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Santo Patrick, Mengapa Kematiannya Dijadikan Hari Raya?

Kompas.com - 19/03/2024, 10:45 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Patrick lahir di Inggris dari sebuah keluarga Romawi. Tidak dapat dipastikan dengan rinci kapan Patrick sebenarnya lahir. Sejumlah indikator menunjukkan bahwa karier misionarisnya berawal pada paruh kedua abad ke-5.

Menjelang akhir hidupnya, Patrick pensiun dan tinggal di Saul di Irlandia Utara di mana dia mungkin menulis Confessio

Sebelum akhir abad ke-7, Patrick telah menjadi sosok legendaris dan legenda mengenai kehebatannya terus berkembang sejak itu. Dalam salah satu legenda dikatakan bahwa Santo Patrick mengusir ular-ular dari Irlandia ke laut.

Patrick sendiri menulis bahwa dia membangkitkan orang dari kematian. Hagiografi dari abad ke-12 menyebutkan bahwa jumlah orang yang dibangkitkan 33 orang dan beberapa di antaranya dikatakan telah meninggal selama bertahun-tahun.

Dalam satu legenda yang lain, Santo Patrick juga dikabarkan berdoa agar disediakan makanan bagi para pelaut yang kelaparan saat tengah melakukan perjalanan darat melalui daerah terpencil. Dikatakan bahwa kawanan babi secara ajaib tiba-tiba muncul.

Bermula di Irlandia, Dirayakan Besar-besaran di AS

Rakyat Irlandia sudah merayakan Hari Santo Patrick dari tahun 1600-an, namun tradisi mengadakan parade pada Hari Santo Patrick pertama kali dimulai di AS, bahkan sebelum berdirinya negara itu.

Catatan menunjukkan, parade Hari Santo Patrick pertama kali diadakan pada 17 Maret 1601, di koloni Spanyol di tempat yang sekarang disebut St. Augustine, Florida. Lebih dari satu abad kemudian, tentara Irlandia yang rindu kampung halaman saat bertugas di militer Inggris berbaris di Boston pada tahun 1737. Antusiasme terhadap parade Hari Santo Patrick di Kota New York, Boston, dan kota-kota awal Amerika lainnya terus berkembang sejak saat itu.

Walau menjadi lokasi pertama parade Hari Santo Patrick, orang-orang Amerika sempat menganggap rendah orang-orang Irlandia. Di awal tahun 1845, Irlandia mengalami fenomena kelaparan luar biasa. Hampir sejuta warga Irlandia beragama Katolik yang kurang mampu dan tidak berpendidikan pindah ke AS untuk menghindari kelaparan.

Pada saat itu jumlah mereka kalah jauh dari orang-orang Protestan di AS. Aksen mereka yang terdengar asing membuat mereka semakin dikucilkan. Mereka kesulitan mencari pekerjaan. Bahkan, koran-koran lokal ketika itu menggambarkan mereka sebagai “pemabuk” dan “monyet yang kejam” ketika mereka turun ke jalan untuk merayakan Hari Santo Patrick.

Namun, orang Irlandia-Amerika segera menyadari bahwa jumlah mereka yang besar dan terus bertambah memberi mereka kekuatan politik yang belum dapat dieksploitasi. Mereka mulai terorganisir, dan blok pemungutan suara mereka, yang dikenal sebagai “mesin hijau”, menjadi suara yang penting bagi para calon politikus.

Sejak saat itu, parade tahunan Hari Santo Patrick menjadi ajang unjuk kekuatan bagi orang Amerika keturunan Irlandia sekaligus acara yang wajib dihadiri oleh banyak politisi.

Pada tahun 1948, Presiden Harry S Truman menghadiri parade Hari Santo Patrick di Kota New York. Ini merupakan sebuah momen yang membanggakan bagi banyak orang Amerika keturunan Irlandia yang nenek moyangnya dahulu juga harus melawan stereotip dan prasangka rasial agar dapat diterima di Dunia Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com