Dilema Etis Pilot Minum Obat Stimulan agar Terjaga Selama Penerbangan

Sebuah survei tahun 2023 terhadap 6.900 pilot yang bekerja di Eropa menemukan bahwa 72,9 persen merasa mereka tidak mendapatkan istirahat yang cukup untuk memulihkan diri di antara shift penerbangan. Sementara tiga perempatnya pernah mengalami microsleep (fenomena kehilangan secara singkat kesadaran karena kelelahan atau kurang tidur) saat bertugas pada bulan sebelumnya.

Menurut pendapat Wingelaar-Jagt, meskipun manfaat modafinil untuk pilot militer mungkin juga bisa berlaku untuk penerbangan komersial, namun obat tersebut tidak seharusnya digunakan pilot pesawat komersial.

“Saya percaya untuk penerbangan komersial kita harus bersikap skeptis terhadap apa yang kita minta dari pilot dan masyarakat kita. Apakah kita benar-benar membutuhkan pilot komersial untuk terbang sepanjang malam demi membawa kita, atau apakah kita perlu menerimanya bahkan manusia mempunyai keterbatasan dan menghormati kebutuhan universal untuk tidur?" kata dia.

Sebaliknya, Wingelaar-Jagt menyarankan bahwa modafinil mungkin memiliki beberapa nilai untuk profesi lain yang memiliki jam kerja yang panjang, seperti di tempat perawatan darurat atau pemadam kebakaran.

“Untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa mereka harus mampu tampil maksimal meski dalam kondisi sudah lelah,” ujarnya.

Sebuah studi menemukan, para dokter yang terjaga sepanjang malam melakukan lebih baik pada berbagai tugas yang mungkin relevan dengan tugas mereka ketika mereka menggunakan modafinil. Mereka menjadi lebih efisien dalam memecahkan masalah yang melibatkan perencanaan dan memori kerja, dan kurang impulsif dalam mengambil keputusan.

Namun, seperti halnya pilot militer, terdapat kendala masalah etika – terutama kekhawatiran bahwa para profesional medis mungkin akan tertekan untuk menggunakannya.

Artikel ini merupakan lanjutan dari: Ini Obat yang Diminum Pilot agar Tetap Terjaga Saat Terbang