Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Obat Stimulan yang Diminum Pilot agar Tetap Terjaga Saat Terbang

Kompas.com - 15/03/2024, 11:44 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC

KELELAHAN pilot menjadi sorotan baru-baru ini, setelah beredar berita tentang pilot dan kopilot maskapai penerbangan Batik Air tertidur bersamaan saat menerbangkan pesawat.

Organisasi militer telah bergulat dengan masalah kelelahan pilot selama beberapa dekade dan mereka mempunyai solusi yang mengejutkan.

Baca juga: Antisipasi Pilot Tertidur saat Penerbangan, Pengamat Sarankan Pesawat Komersial Dipasangi Ini

Sejumlah tablet menarik ditemukan di saku seorang pilot Nazi. Pilot itu ditembak jatuh di Inggris pada Perang Dunia Kedua, bersama dengan sisa-sisa persediaan metamfetaminnya.

Pada saat itu, tablet tersebut merupakan pil favorit Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) untuk para penerbang yang kelelahan, yang dikenal sebagai "garam pilot" karena penggunaannya yang bebas. Meskipun pihak sekutu mencurigai tablet ini, mereka tidak mengetahuinya secara pasti.

Suvenir farmakologis tersebut kemudian dikirim ke tempat pengujian, dan segera pihak Inggris membuat versi mereka sendiri. Stimulan yang dihasilkan kemudian didistribusikan secara luas dan memicu ratusan misi larut malam di seluruh Eropa. Namun itu baru permulaan.

Sebuah obat serupa, dextroamphetamine, menjadi populer pada Perang Teluk tahun 1990-91, ketika obat tersebut digunakan oleh sebagian besar pilot pesawat tempur yang terlibat dalam pengeboman awal terhadap pasukan Irak di Kuwait.

Saat ini pil-pil tersebut masih digunakan oleh awak pesawat militer Amerika Serikat (AS). Mereka menggunakannya untuk memecahkan masalah yang sama, kelelahan pilot, yang dapat menimpa para penerbang selama misi panjang dan membahayakan keselamatan mereka.

Namun ada persoalannya. Amfetamin bisa membuat penggunanya sangat ketagihan – dan bahkan di tahun 1940-an amfetamin telah disalahgunakan secara luas. Maka, dalam beberapa tahun terakhir, organisasi militer mencari opsi lain.

Muncullah modafinil, stimulan yang awalnya dikembangkan untuk pengobatan narkolepsi (gangguan tidur kronis) dan kantuk berlebihan di siang hari pada tahun 1970-an. Tidak butuh waktu lama bagi orang-orang untuk mengetahui bahwa, meskipun obat ini dapat membantu dalam mencegah orang tertidur, obat itu juga memiliki efek yang kuat. Obat tersebut telah terbukti meningkatkan perencanaan spasial, pengenalan pola, dan memori kerja, serta meningkatkan kinerja kognitif secara keseluruhan, kewaspadaan, dan kejelian dalam situasi kelelahan ekstrem.

Baca juga: Bagaimana jika Pilot Tidur Selama Penerbangan?

Namun modafinil memiliki kekurangannya juga. Efek sampingnya bisa berupa berkeringat, sakit kepala, dan bahkan halusinasi. Terlepas dari risiko-risiko ini, dalam keadaan tertentu hal ini dapat menjadi bantuan yang sangat berguna bagi mereka yang perlu tetap terjaga.

Dalam sebuah penelitian awal, obat itu membuat orang tetap waspada hingga 64 jam saat beraktivitas, dan efeknya setara dengan meminum 20 cangkir kopi. Bagaimana cara kerjanya? Dan mengapa obat digunakan?

Stimulan yang Kuat

Dalam dunia pilot pesawat tempur, ada dua macam obat: go-pills dan no-go pills. Jenis yang pertama (go-pills) merupakan stimulan, dan meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Inilah salah satu alasan mengapa amfetamin kadang-kadang dikenal dengan nama "speed".

Jenis yang kedua (no-go pills) adalah zat depresan yang memperlambat transmisi pesan antara otak dan anggota tubuh yang lain. Dalam situasi ketika waktu untuk waspada dan tidur sangat penting, angkatan udara kadang-kadang menggunakan obat-obatan ini untuk memerintahkan tubuh agar bekerja sama. Jadi, bersama dengan segudang alat bantu tidur, di sinilah modafinil berperan.

Modafinil sudah tersedia secara luas, disetujui untuk digunakan oleh angkatan udara Singapura, India, Prancis, Belanda, dan AS.

Sementara itu, penyelidikan yang dilakukan The Guardian di Inggris mengungkapkan bahwa sejumlah besar obat tersebut telah dibeli Kementerian Pertahanan Inggris sebelum dimulainya perang di Afghanistan tahun 2001. Pesanan lain telah diperoleh tahun 2002, sebelum invasi ke Irak. Meskipun sebuah lembaga penelitian pertahanan Inggris melakukan percobaan dengan pil-pil tersebut, pil tersebut dilaporkan tidak digunakan pada personel tempur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com