Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Foto Hari Ibu Putri Wales (Kate Middleton) Jadi Masalah?

Kompas.com - 12/03/2024, 17:35 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Rumor-rumor dan teori konspirasi mulai beredar di Inggris terkait “hilangnya” Kate. Ketidakhadiran William pada ibadah peringatan tersebut serta alasan yang dirahasiakan memunculkan spekulasi seputar kesehatan Kate. Sedikit yang diketahui tentang prosedur medisnya, sehingga menimbulkan banyak dugaan, kekhawatiran, dan teori konspirasi.

Rumor itu semakin menjadi setelah publik menyadari keanehan lain yaitu tidak adanya potret Kate setelah pengumuman terkait kesehatannya. Padahal, Raja Charles yang juga diumumkan sedang sakit masih sering tampak dalam potret.

Rumor-rumor tersebut akhirnya dibantah Istana Kensington pada 29 Februari, sekali lagi menekankan poin dalam pengumumannya yang pertama kali yaitu bahwa Putri Wales baru diperkirakan akan kembali setelah Paskah.

Pada 4 Maret, teori konspirasi bahwa Kate menghilang akhirnya dipatahkan setelah Backgrid merilis foto Kate sedang duduk di kursi penumpang dalam mobil yang disetir ibunya di dekat Windsor Castle. Foto tersebut diambil dan dirilis tanpa izin pihak istana.

Mengapa Menjadi Masalah Besar?

Setelah kembali tampak dalam potret tidak resmi, keluarga kerajaan kali ini merilis potret resmi Kate sekaligus untuk merayakan Hari Ibu. Alih-alih mendapat respon positif, setiap aspek foto tersebut justru diteliti.

Kate dikenal rajin mengabadikan banyak momen keluarga dan pencapaian anak-anaknya melalui foto. Mereka juga kadang-kadang mendatangkan fotografer untuk mengambil potret resmi.

Kate sedang memulihkan diri di properti keluarga di Adelaide Cottage di Windsor dan mengingat masa pemulihannya yang lama hingga setidaknya sampai setelah Paskah, maka masuk akal jika William yang mengambil foto Hari Ibu tahun itu, bukan fotografer profesional.

Walau diabadikan sendiri, media tetap mengharapkan foto merupakan foto asli untuk memastikan keakuratannya.

Sebagian besar perusahaan media, CNN misalnya, menganggap bahwa memindahkan, mengubah, atau memanipulasi piksel suatu gambar adalah hal yang tidak dapat diterima. Melakukan hal ini akan mengubah realitas situasi yang ingin didokumentasikan gambar tersebut.

Biasanya, foto-foto amatir oleh keluarga kerajaan mendapat sambutan baik ketika diposting di media sosial. Namun pada kasus kali ini, foto tersebut juga disebarkan ke perusahaan media dan pihak istana tidak transparan terkait foto yang telah diedit tersebut. Hal ini tentu merusak kepercayaan antara istana dan media.

Meskipun permintaan maaf sang putri dan klaim atas kesalahannya seharusnya bisa menghentikan percakapan media sosial lebih lanjut, publik akan menganggap perubahan gambar dan penjelasan selanjutnya sulit diterima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com