Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa di Balik Kasus Pemerkosaan yang Tinggi di India?

Kompas.com - 06/03/2024, 10:29 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Selain hukum yang lemah, beberapa peneliti mengatakan bahwa masalah pemerkosaan di India terjadi sebagai dampak dari kondisi sosial negara itu.

“Kami memiliki masyarakat patriarki di India, yang lebih mementingkan laki-laki. Perempuan biasanya dianggap warga negara kelas dua,” ungkap Dr. Shruti Kapoor, aktivis feminis dan pendiri organisasi Sayfty Trust.

“Keinginan dan pendapat anak perempuan tidak dianggap sepenting keinginan anak laki-laki. Anak perempuan belajar untuk tunduk sejak awal,” tambah Kapoor.

Baca juga: Terungkap Honor Rihanna Saat Nyanyi di Pesta Pernikahan Putra Miliuner India

Para ahli menunjukkan, kekerasan terhadap anak perempuan dan perempuan dewasa biasanya terjadi di lingkungan sekitar mereka. Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional pada tahun 2017, sekitar 93 persen dari seluruh pemerkosaan di India dilakukan orang yang dikenal korbannya, mulai dari anggota keluarga, teman, tetangga, majikan, hingga teman daring.

Adanya sistem kasta di India juga menjadi faktor pendorong tingginya angka pemerkosaan. Sistem kasta meresap ke dalam setiap aspek kehidupan di sebagian besar wilayah India. Persaingan yang didorong oleh kasta, dan kadang-kadang berbasis agama, telah menjadi motivasi utama terjadinya pemerkosaan.

Pada banyak kasus, perempuan dari kasta yang terpinggirkan terbukti menjadi yang paling rentan terhadap pemerkosaan. Dengan semakin banyaknya laki-laki dari kelompok kasta rendah yang bermigrasi ke perkotaan untuk mencari pekerjaan, perempuan dari keluarga mereka tetap tinggal di desa menjadi sangat rentan.

Faktor lain yang mendorong tingginya angka pemerkosaan adalah budaya kekerasan. Equal Community Foundation yang berbasis di Pune melakukan survei terkait isu gender dengan melibatkan remaja laki-laki dari rumah tangga berpenghasilan rendah.

“Sebagian besar anak laki-laki ini percaya bahwa anak perempuan yang mengenakan pakaian Barat tidak bermoral, dan mereka dapat dilecehkan karena mereka memintanya,” kata Pravin Katke dan Rahul Kusurkar dari organisasi tersebut.

Katke dan Kusurkar prihatin dengan kasus pemerkosaan yang sering terjadi, tidak hanya di India, tetapi di seluruh dunia. “Kami percaya bahwa pria dan anak laki-laki pada dasarnya tidak melakukan kekerasan; norma patriarki membuat mereka tidak peka. Oleh karena itu, tidak setiap laki-laki menjadi bagian dari masalah, namun setiap laki-laki dapat menjadi bagian dari solusi,” kata mereka.

Kasus pemerkosaan yang berulang kali membuat marah banyak warga India. Beberapa pihak bahkan menuntut hukuman mati bagi para pemerkosa. Ada juga seruan kepada pihak berwenang untuk menggantung para pelakunya di depan umum.

Para ahli mengatakan bahwa hal itu juga menunjukkan peningkatan kekerasan di negara tersebut. Para analis berpandangan, rendahnya tingkat hukuman dan lemahnya sistem peradilan di India memberi jalan bagi praktik main hakim sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com