Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Invasi Rusia ke Ukraina: Bagaimana Dampak Sanksi Ekonomi?

Kompas.com - 04/03/2024, 10:42 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Menurut Atlantic Council, Rusia berhasil menjual minyak ke luar negeri dengan harga di atas batas harga yang telah ditentukan G7. Mereka mengatakan bahwa sekitar 1.000 kapal tanker "bayangan" digunakan untuk pengiriman minyak tersebut.

Badan Energi Internasional menambahkan bahwa Rusia saat ini juga masih mengekspor 8,3 juta barel minyak per hari, terutama ke India dan China.

Menurut para peneliti di King's College London, Rusia juga masih mampu mengimpor banyak barang-barang Barat yang dikenai sanksi dengan membelinya melalui negara-negara seperti Georgia, Belarus, dan Kazakhstan.

China telah menjadi penyuplai vital produk teknologi tinggi alternatif yang diproduksi di Barat, kata Dr. Maria Snegovaya dari lembaga think tank Amerika Serikat, Center for Strategic and International Studies.

"China menjual ke Rusia chip dan komponen lain yang diperlukan untuk menjaga produksi militer mereka tetap berjalan," kata Snegovaya. "Rusia tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuan China."

Snegovaya juga menambahkan bahwa bagi sebagian besar warga Rusia, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar, dampak sanksi terhadap kehidupan sehari-hari tidak terlalu signifikan.

Inflasi tetap tinggi, tetapi kenaikan harga ini bersamaan juga dengan pemberian upah yang lebih tinggi bagi pekerja karena tingkat pengangguran berada pada tingkat terendah sepanjang sejarah.

"Tampaknya di kota-kota besar, setidaknya, kehidupan tetap berlangsung seperti biasa," kata Snegovaya kepada VOA.

"Orang masih memiliki pekerjaan mereka. Produk (Barat) telah digantikan oleh produk China... dan mereka juga menemukan banyak cara untuk menghindari sanksi. Jadi, rasanya tidak seperti ada kekurangan barang-barang yang signifikan."

Meski tidak berdampak signifikan pada mereka yang berada di kota besar, James Nixey dari Chatham House mengatakan bahwa dampak yang signifikannya justru dirasakan oleh orang-orang yang hidup di daerah pedesaan.

"Ini terutama memukul orang-orang di daerah pedesaan," kata Nixey. "Pemerintah melakukan pemotongan di sana daripada di kota-kota besar, di mana pemotongan tersebut mungkin menyebabkan pemberontakan."

Departemen Keuangan AS juga menambahkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan adanya sanksi telah mendorong lebih dari sejuta orang, banyak di antaranya muda dan berpendidikan tinggi, meninggalkan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com