Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Solusi Dua Negara Sulit Dicapai dalam Konflik Palestina?

Kompas.com - 24/01/2024, 10:38 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Peran Amerika Serikat (AS) sebagai mediator dalam proses perdamaian juga memiliki dampak signifikan. Pada masa pemerintahan yang berbeda, AS memiliki pendekatan yang berbeda terhadap konflik itu, yang dapat memengaruhi proses negosiasi.

Intervensi dan tekanan dari negara-negara tetangga ini seringkali mengaburkan kemungkinan tercapainya kesepakatan damai, karena berbagai kepentingan geopolitik dan regional yang bertentangan.

Isu-isu Ekstremisme

Isu-isu ekstremisme juga menjadi hambatan signifikan dalam mencapai solusi dua negara. Konflik itu memiliki aspek agama yang kuat, yang sering kali dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk menggalang dukungan dan melanjutkan kekerasan.

Di pihak Israel, terdapat kelompok ekstremis Yahudi yang memandang klaim historis atas seluruh Tanah Israel sebagai tidak terbantahkan. Mereka menolak kompromi dengan Palestina dan mendukung pemukiman-pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Tindakan ekstremis seperti ini menciptakan ketegangan dengan pemerintah Israel yang mencari solusi damai.

Di sisi Palestina, kelompok Hamas memiliki pendekatan yang keras dan sering kali mengadopsi retorika ekstrem yang menentang keberadaan Israel. Mereka menggunakan agama sebagai alat untuk memobilisasi massa dan meraih dukungan internasional. 

Isu-isu kepercayaan juga mencakup perasaan ketidakpercayaan antara kedua pihak. Kedua belah pihak telah mengalami sejarah konflik yang panjang, yang telah merusak kepercayaan satu sama lain.

Tindakan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama konflik meninggalkan luka yang dalam dan sulit sembuh. Hal ini membuat sulit bagi kedua pihak untuk membangun rasa saling percaya yang diperlukan untuk negosiasi yang berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com