Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Kelompok Hamas dan Apa Keinginannya dalam Perang Melawan Israel?

Kompas.com - 23/01/2024, 05:50 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber AP

HAMAS, yang telah memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007, melancarkan serangan di dalam wilayah Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu, yang dilakukan dengan menerobos tembok pembatas Gaza-Israe lalu menyerang permukiman penduduk dan instalasi militer Israel, menewaskan ratusan orang, termasuk warga sipil. Hamas juga menyandera sejumlah orang.

Itu adalah konflik langsung pertama di wilayah Israel sejak Perang Arab-Israel tahun 1948. Serangan itu dimulai pagi hari dengan diawali serangan roket terhadap dan masuknya kendaraan ke wilayah Israel.

Serangan itu mengejutkan Israel dan sekutunya, serta menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan dan strategi kelompok tersebut. Israel membalas dengan mengerahkan pesawat tempur dan pasukan darat. 

Baca juga: Update Perang Israel-Hamas, 24.285 Orang Tewas di Gaza 

Apa itu Hamas?

Hamas didirikan tahun 1987 oleh Syekh Ahmed Yassin, seorang pengungsi Palestina yang tinggal di Gaza, selama intifada (pemberontakan) pertama yang ditandai dengan protes luas terhadap pendudukan Israel.

Hamas merupakan singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya, bahasa Arab untuk Gerakan Perlawanan Islam. Gerakan itu merupakan cabang dari Gerakan Ikhwanul Muslimin di Palestina. Ikhwanul Muslimin sendiri didirikan di Mesir tahun 1920-an.

Awalnya, Hamas terlibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Mereka mendirikan sekolah, klinik, dan lembaga sosial lainnya di Gaza dan Tepi Barat. Fokus pada layanan sosial ini, pada awalnya, membedakan Hamas dari Fatah, kelompok perlawanan Palestina yang lain, yang lebih berfokus pada politik dan perjuangan bersenjata.

Baca juga: Gaza, Titik Konflik Israel-Hamas, Kota Tua Berusia 3.000 Tahun

Namun seiring berjalannya waktu, Hamas mulai mengadopsi taktik yang lebih militan, bahkan termasuk serangan bunuh diri terhadap target Israel. Langkah itu merupakan respons terhadap kekerasan yang terus meningkat di wilayah tersebut.

Strategi itu menandai pergeseran dari aktivitas sosial dan pendidikan ke perjuangan bersenjata, yang menjadi ciri khas Hamas dalam dekade selanjutnya.

Hamas telah bersumpah untuk melenyapkan Israel. Kelompok itu bertanggung jawab atas banyak serangan bom bunuh diri dan serangan mematikan lainnya terhadap warga sipil dan tentara Israel.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menetapkan Hamas sebagai kelompok teroris pada tahun 1997. Uni Eropa dan negara-negara Barat lainnya juga menganggapnya sebagai organisasi teroris.

Tentara Israel menunggangi tank di dekat perbatasan Jalur Gaza, Palestina, pada 31 Desember 2023 saat perang Israel-Hamas.AFP/MENAHEM KAHANA Tentara Israel menunggangi tank di dekat perbatasan Jalur Gaza, Palestina, pada 31 Desember 2023 saat perang Israel-Hamas.
Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada 2006 dan pada tahun 2007 denga cara kekerasan mengambil alih kendali Jalur Gaza dari Otoritas Palestina yang diakui secara internasional. Otoritas Palestina, yang didominasi oleh gerakan Fatah, menangani area semi-otonom di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Israel kemudian merespons pengambilalihan Gaza oleh Hamas dengan memblokade Gaza. Israel membatasi pergerakan orang dan barang yang masuk dan keluar dari wilayah tersebut. Blokade itu, kata Israel, demi mencegah Hamas mengembangkan senjata. Blokade tersebut telah menghancurkan ekonomi Gaza, dan warga Palestina menuduh Israel melakukan hukuman kolektif.

Selama bertahun-tahun, Hamas menerima dukungan dari negara-negara Arab dan Muslim, seperti Qatar dan Turki. Baru-baru ini, Hamas semakin dekat dengan Iran dan sekutunya.

Siapa Pemimpin Hamas?

Pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Syekh Ahmed Yassin (seorang pria lumpuh yang menggunakan kursi roda)  menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara Israel. Dia mengawasi pembentukan sayap militer Hamas, yang melakukan serangan bom bunuh diri pertamanya tahun 1993.

Pasukan Israel telah menarget para pemimpin Hamas selama bertahun-tahun. Israel membunuh Yassin tahun 2004. Khaled Mashaal, anggota Hamas di pengasingan yang selamat dari upaya pembunuhan Israel sebelumnya, menjadi pemimpin kelompok tersebut tidak lama setelah Yassin tewas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com