Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Sebaran Pengungsi Palestina, Paling Banyak di Mana?

Kompas.com - 18/01/2024, 16:02 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

TUJUH puluh lima tahun setelah pengungsian massal warga Palestina dimulai (tahun 1948), hampir enam juta pengungsi Palestina terdaftar tinggal di Timur Tengah. Mereka menjadi komunitas tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.

Walau mereka mengalami pengungsian paling berkepanjangan di dunia, nasib mereka telah terlupakan oleh krisis pengungsian yang lebih baru dan diabaikan sebagai sesuatu persoalan yang tidak dapat dipecahkan.

Sebagian pengungsi itu tinggal di wilayah-wilayah yang diduduki Israel di Palestina dan di negara tetangga di Timur Tengah. Selebihnya mereka tersebar di seantero dunia.

Baca juga: Ganti Nama Yudea Jadi Palestina, Cara Romawi Redam Bangsa Yahudi

Pada tahun 2022, sekitar 40 persen dari hampir enam juta pengungsi Palestina yang terdaftar tinggal di Yordania; 10 persen di Suriah, meskipun sekitar seperlima dari mereka diyakini telah melarikan diri ke negara lain sejak dimulainya perang saudara di Suriah; dan 8 persen di Lebanon. Sisanya berada di wilayah yang diduduki Israel di Gaza (26 persen) dan Tepi Barat (15 persen). Itu menurut data UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East), badan khusus PBB untuk membantu pengungsi Palestina yang tinggal di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.

Siapa Itu Penggungsi Palestina?

Pengungsi Palestina adalah orang-orang yang berasal dari wilayah historis Palestina, yang kehilangan rumah dan tempat tinggal sebagai akibat dari konflik Arab-Israel  tahun 1948, dan peristiwa-peristiwa selanjutnya yang terkait dengan konflik itu.

Istilah pengungsi itu secara spesifik merujuk kepada mereka yang diakui sebagai pengungsi oleh UNRWA. Menurut UNRWA, pengungsi Palestina adalah orang-orang yang tempat tinggalnya berada di Palestina antara Juni 1946 dan Mei 1948, dan yang kehilangan baik rumah maupun mata pencaharian sebagai akibat dari konflik 1948.

Status pengungsi itu juga mencakup keturunan orang-orang itu karena mereka mewarisi status itu dari orangtuanya. Ini berarti, jumlah pengungsi Palestina terus bertambah seiring berjalannya waktu. Populasi ini tersebar di berbagai negara, terutama di wilayah Timur Tengah seperti Yordania, Lebanon, Suriah, dan wilayah lain di luar Palestina yang diakui secara internasional.

Para pengungsi ini umumnya hidup di kamp-kamp pengungsi yang didirikan UNRWA, di mana mereka mendapatkan bantuan dasar, pendidikan, dan layanan kesehatan. Walaupun banyak dari pengungsi ini telah menetap dan berintegrasi ke dalam negara tempat mereka berada, mereka tetap mempertahankan identitas sebagai orang Palestina dan terus memperjuangkan hak untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Baca juga: Puluhan Pengacara Afrika Selatan Bersiap Gugat AS dan Inggris atas Kejahatan Perang di Palestina

Perang tahun 1948 yang terjadi setelah pembentukan Israel menyebabkan sekitar 750.000 orang Palestina diusir atau kabur dari wilayah yang sekarang menjadi negara Israel. Setelah perang berakhir, Israel tidak mengizinkan mereka kembali ke rumahnya.

Israel kemudian menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza setelah menang dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Dampak perang yang diikuti pendudukan itu, lebih dari 325.000 warga Palestina melarikan diri.

Tahun-tahun berikutnya, sekitar 21.000 orang Palestina setiap tahun mengungsi dari area yang dikontrol Israel. 

Lokasi Sebaran Pengungsi Palestina

UNRWA didirikan tahun 1949. Ketika organisasi itu mulai beroperasi tahun 1950, sebanyak 750.000 pengungsi Palestina yang dibantu.

Saat ini hampir enam juta pengungsi Palestina ditangani UNRWA. Dari jumlah itu, 1,5 juta orang tinggal di 58 kamp pengungsi yang diakui UNRWA di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, dan Tepi Barat. Ada pula area-area di luar kamp-kamp UNRWA yang menjadi tempat bernaung pengungsi Palestina, seperti Yarmouk, yang terletak di dekat Damaskus, ibukota Suriah.

Data UNRWA menunjukkan lebih dari 871.000 pengungsi terdaftar hidup di Tepi Barat, dan seperempatnya tinggal di 19 kamp pengungsi. Di Gaza, ada sekitar 1,7 juta pengungsi, dan sekitar 620.000 dari jumlah itu tinggal di delapan kamp yang diakui UNRWA.

Ada 3,3 juta orang Palestina yang tinggal di Tepi Barat, sebanyak 2,3 juta orang Palestina di Gaza, dan 1,75 juta orang Palestina yang tinggal di Israel (20 persen dari total populasi Israel).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Palestina, lebih dari enam juta orang Palestina tinggal di negara-negara Arab. Data UNRWA menunjukkan, sekitar setengah dari para pengungsi itu (2,4 juta) tinggal di Yordania. Sebagian besar orang Palestina di Yordania memiliki kewarganegaraan penuh dan menikmati hak-hak yang sama dengan penduduk lainnya.

Lebanon, Suriah, dan Mesir diperkirakan menjadi rumah bagi lebih dari satu juta orang Palestina. Di Lebanon jumlah pengungis Palestina tercatat sebanyak 488.000, di Suriah 581,000.

Warga Palestina di Luar Timur Tengah

Mayoritas orang-orang Palestina di luar Timur Tengah bermigrasi di akhir abad 19, ketika itu Palestina masih berada di bawah kendali Kekaisaran Ottoman. Penindasan selama gerakan pertama kelompok nasionalis Arab dan krisis ekonomi membuat banyak pedagang Palestina beragama Kristen kabur. Mereka terutama menuju Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Baca juga: PM Palestina Tolak Ide Kamp Sementara bagi Pengungsi Palestina dengan Alasan Ini

Namun, sulit untuk menghitung total orang-orang Palestina di diaspora global secara akurat.

Komunitas Palestina di Cile diperkirakan 500.000 orang. Jumlah itu menjadikan Cile sebagai “rumah” populasi Palestina terbesar di luar Timur Tengah.

Migrasi orang Palestina ke Amerika Serikat (AS) juga terjadi sejak akhir abad 19. Sekarang ini, diperkirakan 200.000 orang Palestina yang tinggal di AS.

Di Eropa, populasi orang Palestina terbesar ada di Jerman, diikuti Inggris, Yunani, Prancis, Denmark, dan Swedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com