Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Nama Yudea Jadi Palestina, Cara Romawi Redam Bangsa Yahudi

Kompas.com - 18/01/2024, 08:09 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Britannica

KONFLIK antara warga Palestina dengan Israel sudah berlarut-larut dan entah kapan berakhir. Terkait konflik itu, ada yang berpandangan bahwa hal tersebut merupakan benturan nasionalisme. Ada yang melihatnya sebagai antagonisme agama, yang lain lagi menyebutnya sebagai perebutan kekuasaan antara Timur-Barat.

Namun disepakati bahwa elemen kunci dari konflik tersebut adalah masalah tanah. Tanah itu, selama bertahun-tahun oleh banyak orang, disebut Palestina.

Nama Palestina berasal dari kata Filistia (Philistia), yang diberikan para penulis Yunani untuk negeri orang-orang Filistin. Orang Filistin pada abad ke-12 sebelum masehi (SM) menempati sebidang kecil tanah di pantai selatan di wilayah itu, antara Tel Aviv–Yafo dan Gaza saat ini.

Dalam catatan-catatan kuno, wilayah ini juga sering disebut sebagai "Tanah Kanaan". Berbagai suku mendiami tempat itu sebelum era bangsa Israel.

Baca juga: Puluhan Pengacara Afrika Selatan Bersiap Gugat AS dan Inggris atas Kejahatan Perang di Palestina

Bangsa Filistin tercatat dalam Kitab Taurat dan Perjanjian Lama sebagai musuh Israel. Dalam kitab-kitab itu, Filistin dikenang sebagai bangsa yang tidak disunat, berteknologi canggih, berkekuatan militer tangguh. Mereka sering kali merambah wilayah Israel sehingga menyebabkan terjadinya beberapa pertempuran, termasuk bentrokan terkenal antara Daud, orang Israel, dan Goliat, orang Filistin.

Para ahli percaya, orang Filistin datang dari pulau-pulau di Laut Aegea, mungkin dari Pulau Kreta di Yunani, yang kemudian menetap dan bercampur dengan penduduk Kanaan.

Bangsa Filistin kehilangan otonomi atas wilayah di tepi pantai Laut Tengah bagin timur itu menjelang akhir Zaman Besi. Nebukadnezar II dari Babilonia menginvasi Filistia tahun 604 SM dan memasukkan wilayah itu ke dalam Kekaisaran Neo-Babilonia. Filistia dan penduduk asli Filistin menghilang dari catatan sejarah setelah tahun tersebut.

Romawi Singkirkan Yahudi

Namun pada abad kedua masehi atau sekitar delapan abad kemudian, saat wilayah itu sudah dikuasi Romawi, penggunaan nama Palestina dihidupkan kembali. Nama wilayah itu, yang setelah dikuasi bangsa Israel menjadi Yudea, dikembalikan menjadi Palestina. Bangsa Israel sebetulnya mendiami tiga wilayah berdampingan yaitu Yudea, Samaria, dan Galiliea. Yudea merupakan wilayah paling selatan.

Penggantian nama wilayah tersebut merupakan bagian dari upaya Romawi untuk menghampus identitas Yahudi dari wilayah itu (E. Mary Smallwood, "The Jews Under Roman Rule", 1976).

Kaisar Romawi kesal dengan sejumlah pemberontakan orang-orang Yahudi. Pemberontakan-pemberontakan itu ditumpas dengan kejam, tetapi selalu muncul lagi. Bahkan setelah Kota Yerusalem dihancurkan dan Bait Allah mereka dirobohkan tahun 70 SM, bangsa Yahudi tidak jera. Mereka masih melakukan sejumlah pemberontakan lagi setelahnya.

Penggantian nama Yudea dengan Palestina merupakan bentuk pelecehan terhadap bangsa Yahudi. Nama Palestina merujuk ke suku bangsa yang secara historis merupakan musuh bebuyutan Israel. Target Romawi adalah memori tentang bangsa Yahudi lenyap dari daerah itu.

Selain mengganti nama wilayah, Romawi melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan pengaruh Yahudi. Setelah penghancuran Yerusalem tahun 70 Masehi, sebuah legiun tentara Romawi (X Fretensis) ditempatkan di lokasi tersebut. Satu legiun Romawi biasanya terdiri dari sekitar 4.000 hingga 6.000 tentara, tergantung pada periode dan keadaan tertentu.

Baca juga: Sejarah Penggunaan Nama Palestina: Digunakan Romawi untuk Hina Bangsa Yahudi

Pangkat gubernur provinsi ditingkatkan dari prokurator menjadi legatus augusti. Prokurator merupakan pejabat urusan keuangan di provinsi atau wilayah tertentu. Mereka bertanggung jawab atas pemungutan pajak dan pengelolaan keuangan negara.

Sementara legatus augusti (biasa disebut juga sebagai legatus augusti pro praetore) adalah gubernur provinsi yang biasanya memiliki pasukan militer. Mereka ditugaskan untuk mengatur provinsi-provinsi penting di Kekaisaran Romawi, terutama yang memiliki kebutuhan militer atau keamanan yang signifikan

Caesarea Maritima, tempat tinggal gubernur, lalu menjadi koloni Romawi, dan, sebagai penghargaan atas kesetiaan orang Yunani dalam mengatasi pemberontakan orang Yahudi, sebuah kota baru untuk orang-orang pagan (kafir), yaitu Neapolis (kini Nablus di Tepi Barat), didirikan di Shechem, yang awalnya merupakan pusat keagamaan orang Samaria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com