Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penggunaan Nama Palestina: Digunakan Romawi untuk Hina Bangsa Yahudi

Kompas.com - 17/01/2024, 14:01 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Britannica

PALESTINA merupakan wilayah di Laut Tengah (Laut Mediterania) bagian timur, yang mencakup bagian dari wilayah Israel saat ini dan wilayah Palestina di Jalur Gaza (sepanjang pantai Laut Tengah) dan Tepi Barat (sebelah barat Sungai Yordan).

Wilayah geografis yang ditunjuk dengan nama itu maupun status politiknya telah berubah-ubah selama kurang lebih tiga milenium.

Walau nama Palestina secara tradisional telah lama digunakan secara populer, tetapi penggunaan itu tidak menyiratkan batas-batas wilayah yang jelas. Persepsi mengenai batas timur Palestina masih belum jelas, meskipun batas tersebut sering kali dianggap terletak di sebelah timur Sungai Yordan, dan kadang-kadang memanjang sampai ke tepi Gurun Arab.

Namun dalam pemahaman kontemporer, Palestina secara umum didefinisikan bahwa batas bagian timurnya adalah Sungai Yordan, di utara berbatasan dengan perbatasan antara Israel dan Lebanon, di barat berbatasan dengan Laut Mediterania (termasuk pantai Gaza), dan di selatan berbatasan dengan Negev, dengan perluasan paling selatan mencapai Teluk Aqaba.

Wilayah itu (atau setidaknya sebagian dari wilayah tersebut) juga dikenal sebagai Tanah Suci dan dianggap suci di kalangan orang Yahudi, Kristen, dan Muslim.

Sejak abad ke-20, wilayah itu telah menjadi obyek konflik gerakan nasional Yahudi dan Arab, dan konflik tersebut telah menyebabkan kekerasan yang berkepanjangan dan, dalam beberapa kejadian, peperangan terbuka.

Baca juga: Menhan Israel: Gaza Akan Diperintah Rakyat Palestina Usai Perang

Merujuk ke Bangsa Filistin

Palestina berasal dari kata Filistia (Philistia). Filistia merupakan nama yang diberikan para penulis Yunani untuk negeri orang-orang Filistin, yang pada abad ke-12 SM menempati sebidang kecil tanah di pantai selatan di wilayah itu, antara Tel Aviv–Yafo dan Gaza saat ini.

Dalam catatan-catatan kuno, seperti dalam kitab Taurat dan Perjanjian Lama, wilayah ini juga sering disebut sebagai "Tanah Kanaan", yang dihuni berbagai suku sebelum era bangsa Israel.

Siapakah orang-orang Filistin? Bangsa Filistin tercatat dalam Kitab Taurat dan Perjanjian Lama sebagai musuh Israel.

Dalam Perjanjian Lama, Filistin dikenang sebagai bangsa yang tidak disunat, berteknologi canggih, kekuatan militernya tangguh. Mereka sering kali merambah wilayah Israel sehingga menyebabkan terjadinya beberapa pertempuran, termasuk bentrokan terkenal antara Daud, orang Israel, dan Goliat, orang Filistin.

Para ahli percaya, bangsa Filistin berlatar belakang Aegea yang kemudian bercampur dengan penduduk Kanaan. Mereka kemudian dikenal sebagai Peleset atau orang Filistin.

Berdasarkan laporan di kuil kamar mayat Ramses III di Medinet Habu, Mesir, pada abad ke-12 SM, pada masa pemerintahan Ramses III, sebuah konfederasi suku-suku dari ”pulau-pulau” di ”negara-negara utara” menyerang Mesir beberapa kali lewat laut dan maupun darat. Mereka diketahui memiliki kebudayaan yang maju dan sering kali dikaitkan dengan bangsa "Peleset", salah satu dari "Bangsa Pelaut".

Baca juga: Menlu Retno Akan Bacakan Masukan Hukum Persoalan Palestina di Mahkamah Internasional

Orang-orang Filistin tinggal di kota Asdod, Ashkelon, Ekron, Gath, dan Gaza — jantung Filistia kuno di pantai tenggara Laut Tengah. Ashdod, Ashkelon, Ekron, dan Gath telah digali untuk kepentingan arkeologis dalam beberapa dekade terakhir. Temuan dari kota-kota ini menunjukkan, orang Filistin memiliki tembikar, senjata, peralatan, dan rumah yang berbeda. Mereka memiliki jaringan perdagangan yang luas.

Kebudayaan Filistin berkembang pada Zaman Besi (abad ke-12 hingga keenam SM). Bangsa Filistin kehilangan otonomi atas wilayah itu menjelang akhir Zaman Besi. Nebukadnezar II menginvasi Filistia tahun 604 SM, membakar Ashkelon, dan memasukkan wilayah tersebut ke dalam Kekaisaran Neo-Babilonia. Filistia dan penduduk asli Filistin menghilang dari catatan sejarah setelah tahun itu. Nama filistia dan filistin tidak digunakan.

Digunakan untuk Melecehkan Bangsa Yahudi

Namun delapan abad kemudian, tepatnya pada abad kedua Masehi, saat wilayah itu sudah dikuasi Romawi, nama palestina dihidupkan lagi. Apa sebab?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com