Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Kompas.com - 08/12/2023, 11:07 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Roots

SINGAPURA, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Singapura? Negara maju dan modern ini selalu menjadi tujuan banyak wisatawan dari berbagai negara.

Tak sedikit orang Indonesia juga sering berkunjung ke "Negeri Singa" baik untuk berwisata, berbisnis, maupun berobat.

Tapi, bagaimana sejarah berdirinya Singapura hingga menjadi kota metropolitan yang modern seperti sekarang? Nyatanya, ada peran Inggris di sana.

Baca juga: Sejarah Piramida Mesir dan Proses Pembangunannya

Sejarah Singapura

Dilansir dari laman resmi lembaga pemerintahan Singapura, roots.gov.sg, Singapura terletak di ujung Semenanjung Malaya, di mana jalur laut bersilangan.

Pulau Singapura telah lama membuat para pelaut, pedagang, dan penguasa pada waktu itu terkesan karena lokasinya yang strategis, sungai-sungainya bagus, dan punya potensi ekonomi besar.

Hal itulah yang membuat orang-orang Inggris terpikat akan keindahan pulau Singapura hingga akhirnya membuat mereka memasuki dan mengendalikan Singapura pada abad ke-19 dan 20.

Inggris memulainya dengan menghidupkan kembali pelabuhan kuno hingga menarik banyak imigran.

Bersama dengan itu, Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, membangun pusat perbelanjaan yang terus berkembang dan membentuk kota Singapura seperti yang kita kenal sekarang.

Pada gilirannya, Stamford Bingley dikenal sebagai sosok pendiri Singapura.

Didorong tekanan Belanda

Pada tahun 1818, Belanda mendirikan pos militer di Riau dengan dukungan Kesultanan Johor. Langkah ini memberi mereka kendali atas jalur perdagangan penting melalui Selat Malaka.

Hal ini juga memberi mereka kebebasan untuk menerapkan pajak yang besar terhadap kapal-kapal Inggris di pelabuhan mereka.

Strategi Belanda itu cukup efektif dalam membujuk Inggris untuk melepaskan kendali atas wilayah tersebut. Namun Stamford Raffles sangat ingin melindungi kepentingan komersial Inggris.

Baca juga: Sejarah Pertempuran Stalingrad: Latar Belakang dan Berakhirnya

Untuk tujuan itu, ia memulai misi memburu basis perdagangan baru di dekat Semenanjung Malaya untuk "East India Company".

Pada Januari 1819, armada delapan kapal yang dipimpin oleh Raffles menjajaki kemungkinan besar bisa diduduki Inggris di kepulauan Karimun di Indonesia. Namun pulau-pulau tersebut terbukti terlalu berbatu dan tandus.

Atas rekomendasi ahli hidrograf Daniel Ross, yang bertanggung jawab atas kapal survei, mereka berangkat ke Singapura. Pulau itu berhasil diduduki.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com