Effendi tetap merangkul warisan Indonesianya, bahkan dia memasukkan kebaya putih ala Jawa dalam koleksi bertajuk “Nostalgia”.
“Kebaya itu punya kenangan bagi saya,” kata Effendi.
“Nenek saya berdiri di depan rumah di kampungnya dan memberi saya salam tempel untuk Hari Raya atau melihat foto-foto dia menyuapi saudara perempuan saya di bawah pohon.”
Kebaya juga baru-baru ini dirancang dalam bentuk NFT oleh perusahaan metaverse 8sian yang berbasis di Kuala Lumpur.
Pada peingatan Hari Kartini (21 April) di Indonesia yang merayakan pemberdayaan perempuan, banyak perempuan mengenakan kebaya, bahkan pada kompetisi berselancar yang digelar untuk memperingati hari itu.
Apresiasi baru terhadap warisan budaya ini juga terlihat dari peluncuran Kebaya Societe, sebuah akun Instagram yang merinci sejarah kebaya di Asia Tenggara.
Sufiyanto Amat Sopingi, seorang penjahit dan konsultan bisnis fesyen Afiq Juana telah mengumpulkan para penggemar kebaya dengan mengunggah foto-foto vintage kebaya sejak tahun 1900-an. Dia juga membagikan wawasannya mengenai kebaya.
“Ada yang lebih tertarik pada keglamoran 1960-an di era sinema Melayu, ada juga yang lebih tertarik pada tekstil,” kata Sopingi.
“Tapi unggahan kami yang paling populer adalah ketika kami membagikan foto perempuan dari berbagai wilayah di Asia Tenggara, dari Malaysia hingga Indonesia, berpakaian sama. Orang-orang menyukai aspek komunal.”
Sopingi, yang mulai mengoleksi busana vintage saat tinggal di Eropa, segera memperluas koleksinya dengan menyertakan kebaya begitu kembali ke Singapura.
"Kebaya dari tahun 1900-an hingga 1960-an sangat bagus. Bahannya tidak mudah didapatkan sehingga kainnya harus tahan lama," ujarnya.
Sopingi kini telah mengoleksi lebih dari 200 kebaya, beberapa di antaranya dipinjam oleh museum di seluruh Asia Tenggara.
Stacy Stube juga terinspirasi oleh para pengrajin Asia Tenggara. Dia ingin mengikuti jejak nenek buyutnya, jadi dia kembali ke Indonesia selama tiga tahun setelah kuliah di London College of Fashion.
Dia memulai perjalanan fesyennya di Indonesia dengan motif batik warna-warni, benang metalik pada songket, dan kain tenun ikat. Namun siluet kebaya lah yang menarik imajinasi Stube hingga menginspirasi koleksinya.
Stube bekerja sama dengan para pengrajin Indonesia untuk menguasai desain kebaya, mempelajari cara-cara membuat pola, mengikuti teknik menjahit kebaya, dan menjahitnya menggunakan mesin jahit pedal tradisional.