Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Ethiopia-Tigray: Kronologi, Penyebab Konflik, dan Situasi Terkini

Kompas.com - 06/06/2022, 22:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

5. Aliansi pemberontak

Abiy dilantik untuk masa jabatan lima tahun ke depan pada 4 Oktober 2021.

Dua minggu kemudian, pesawat Ethiopia meluncurkan serangan mematikan di Mekele dan di tempat-tempat lain di Tigray.

Pada akhir Oktober 2021, orang Tigrayan--yang sekarang bergabung dengan kelompok pemberontak dari daerah lain--mengeklaim menguasai dua kota utama di Amhara, hanya beberapa ratus kilometer di utara Addis Ababa.

Keadaan darurat nasional diumumkan pada 2 November 2021.

Hari berikutnya sebuah laporan gabungan PBB-Ethiopia mengatakan, kejahatan terhadap kemanusiaan bisa saja dilakukan oleh semua pihak.

6. Abiy di garis depan

Abiy tiba di garis depan pada 24 November 2021 untuk secara pribadi mengarahkan serangan balasan, kata media resmi.

Pada minggu-minggu pertama bulan Desember 2021, pemerintah mengatakan telah merebut kembali serangkaian kota, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO Lalibela.

Baca juga:

7. Pemberontak mundur

Pada 20 Desember 2021, pemberontak mengatakan bahwa mereka mundur dari Amhara dan Afar lalu mundur ke Tigray.

Dua hari kemudian, pemerintah mengatakan pasukannya tidak akan maju lebih jauh ke wilayah Tigray, meningkatkan harapan kemungkinan pendinginan konflik.

Saat tahun 2021 berakhir, PBB mengatakan puluhan warga sipil tewas di Tigray antara 19-24 Desember dalam serangkaian serangan udara paling intens selama beberapa bulan.

8. Serangan udara lebih banyak selama 2022

Peziarah menghadiri perayaan Genna, Natal Ortodoks Ethiopia, di Gereja Saint Mary, di Lalibela, 645 kilometer (400 mil) utara Addis Ababa, di wilayah Amhara yang berbatasan dengan wilayah utara Tigray pada 7 Januari 2022. Hanya beberapa minggu lalu, situs yang terdaftar di UNESCO dan rumah ibadahnya yang menakjubkan berada di bawah kendali pemberontak, Lalibela telah berpindah tangan sekali lagi saat perang Ethiopia terseret ke tahun kedua yang brutal dan tak terduga. Tetapi dengan situs suci dan ikon abad ke-12 yang direbut kembali oleh pasukan pemerintah pada akhir Desember, Hailu bergabung dengan puluhan ribu umat yang berbondong-bondong ke Lalibela untuk menandai hari Natal ortodoks. AFP/EDUARDO SOTERAS Peziarah menghadiri perayaan Genna, Natal Ortodoks Ethiopia, di Gereja Saint Mary, di Lalibela, 645 kilometer (400 mil) utara Addis Ababa, di wilayah Amhara yang berbatasan dengan wilayah utara Tigray pada 7 Januari 2022. Hanya beberapa minggu lalu, situs yang terdaftar di UNESCO dan rumah ibadahnya yang menakjubkan berada di bawah kendali pemberontak, Lalibela telah berpindah tangan sekali lagi saat perang Ethiopia terseret ke tahun kedua yang brutal dan tak terduga. Tetapi dengan situs suci dan ikon abad ke-12 yang direbut kembali oleh pasukan pemerintah pada akhir Desember, Hailu bergabung dengan puluhan ribu umat yang berbondong-bondong ke Lalibela untuk menandai hari Natal ortodoks.
Sebanyak tiga pengungsi Eritrea, termasuk dua anak, tewas dalam serangan udara yang menghantam sebuah kamp pengungsi di Tigray pada 6 Januari 2022, kata PBB.

Para dokter di Tigray pada 5 Januari 2022 memperingatkan bahwa orang-orang mati sia-sia karena obat-obatan ditahan oleh blokade wilayah tersebut.

9. Amnesti kejutan

Dalam langkah mengejutkan pada 7 Januari 2022, Addis Ababa mengumumkan amnesti untuk beberapa tokoh TPLF yang ditahan dan pemimpin oposisi terkemuka dalam upaya mengenalkan rekonsiliasi nasional.

Pada hari yang sama, 56 orang tewas dalam serangan drone di sebuah kamp pengungsi di Dedebit, barat laut Tigray, menurut pemberontak.

Badan-badan bantuan menangguhkan operasi di daerah itu. PBB mengatakan bahwa intensifikasi serangan udara mengkhawatirkan.

Baca juga: Di Ethiopia, Sekarang Masih Tahun 2014, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com