Abiy dilantik untuk masa jabatan lima tahun ke depan pada 4 Oktober 2021.
Dua minggu kemudian, pesawat Ethiopia meluncurkan serangan mematikan di Mekele dan di tempat-tempat lain di Tigray.
Pada akhir Oktober 2021, orang Tigrayan--yang sekarang bergabung dengan kelompok pemberontak dari daerah lain--mengeklaim menguasai dua kota utama di Amhara, hanya beberapa ratus kilometer di utara Addis Ababa.
Keadaan darurat nasional diumumkan pada 2 November 2021.
Hari berikutnya sebuah laporan gabungan PBB-Ethiopia mengatakan, kejahatan terhadap kemanusiaan bisa saja dilakukan oleh semua pihak.
Abiy tiba di garis depan pada 24 November 2021 untuk secara pribadi mengarahkan serangan balasan, kata media resmi.
Pada minggu-minggu pertama bulan Desember 2021, pemerintah mengatakan telah merebut kembali serangkaian kota, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO Lalibela.
Baca juga:
Pada 20 Desember 2021, pemberontak mengatakan bahwa mereka mundur dari Amhara dan Afar lalu mundur ke Tigray.
Dua hari kemudian, pemerintah mengatakan pasukannya tidak akan maju lebih jauh ke wilayah Tigray, meningkatkan harapan kemungkinan pendinginan konflik.
Saat tahun 2021 berakhir, PBB mengatakan puluhan warga sipil tewas di Tigray antara 19-24 Desember dalam serangkaian serangan udara paling intens selama beberapa bulan.
Para dokter di Tigray pada 5 Januari 2022 memperingatkan bahwa orang-orang mati sia-sia karena obat-obatan ditahan oleh blokade wilayah tersebut.
Dalam langkah mengejutkan pada 7 Januari 2022, Addis Ababa mengumumkan amnesti untuk beberapa tokoh TPLF yang ditahan dan pemimpin oposisi terkemuka dalam upaya mengenalkan rekonsiliasi nasional.
Pada hari yang sama, 56 orang tewas dalam serangan drone di sebuah kamp pengungsi di Dedebit, barat laut Tigray, menurut pemberontak.
Badan-badan bantuan menangguhkan operasi di daerah itu. PBB mengatakan bahwa intensifikasi serangan udara mengkhawatirkan.
Baca juga: Di Ethiopia, Sekarang Masih Tahun 2014, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.