Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Boneka Tradisional dan Kisahnya dari Berbagai Negara

Kompas.com - 06/11/2021, 17:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sehingga, muncul tradisi anak-anak Guatemala dapat membisikan ketakutan atau masalah mereka kepada Boneka Khawatir dan meletakkannya di bawah bantal mereka di malam hari.

Boneka-boneka itu disebut akan menghilangkan kekhawatiran atau memberi anak keberanian untuk menghadapi masalah.

Baca juga: Boneka Lampu Merah Lampu Hijau Squid Game yang Dipajang di Museum Ditutup Plastik, Kenapa?

3. Boneka Kachina dari Hopi, suku Amerika asli

Orang-orang suku Hopi di Amerika Barat Daya memiliki tradisi mengukir boneka dengan gambar makhluk halus yang mengendalikan alam, yang disebut boneka Kachina.

Baoneka Kachina tersebut identik dengan kostum berwarna cerah, desain berbagai simbol, dan seringkali memiliki kepala binatang.

Boneka Kachina tersebut diberikan kepada gadis-gadis muda Hopi sebagai hadiah, baik sebagai hiasan maupun untuk mendidik mereka tentang berbagai makhluk gaib yang penting bagi budaya Hopi.

4. Boneka Kokeshi dari Jepang

Boneka Kokeshi dari Jepang. [Via History of Dolls]Via History of Dolls Boneka Kokeshi dari Jepang. [Via History of Dolls]

Boneka Kokeshi adalah boneka kayu asal Jepang yang dibuat secara tradisional untuk anak-anak.

Dikatakan bahwa Kokeshi awalnya dijual kepada pengunjung ke sumber air panas di wilayah Tohoku Jepang selama akhir zaman Edo (1600-1868).

Saat itu, pekerja kayu mulai menggunakan keterampilan kerajinan mereka untuk berinovasi dan berjualan.

Kokeshi pertama kali diproduksi di Shinchi Shuraku, dekat Pemandian Air Panas T?gatta di Za?, dari sana teknik pembuatan kokeshi menyebar ke daerah lain yang populer di kalangan turis di wilayah Tohoku.

Oleh karena itu, ada anggapan logis bahwa kokeshi tidak hanya sebagai oleh-oleh bagi wisatawan, tetapi juga alat pijat yang digunakan saat mandi di kawasan spa. Bentuk kokeshi sangat ideal untuk pijat, seperti dikutip dari History of Dolls.

5. Boneka Munecas Lime dari Republik Dominika

Boneka Munecas Lime dari Republik Dominika. [Via casadecampoliving.com]Via casadecampoliving.com Boneka Munecas Lime dari Republik Dominika. [Via casadecampoliving.com]

Di Republik Dominika, pematung tanah liat membuat boneka tak berwajah, yang disebut Munecas Lime, yang mengenakan gaun indah dan membawa bunga, pot, atau buah-buahan.

Boneka Munecas Lime disebutkan sengaja dibuat tidak berwajah karena mereka mewakili campuran Afrika, Eropa, dan pribumi, yang membentuk Republik Dominika.
Dari penciptaan boneka Munecas Lime itu ingin menggambarkan bahwa di Republik Dominika tidak hanya satu wajah yang mendominasi budaya.

Sehingga, boneka tradisional ini bisa dikatakan menjadi hadiah yang bijaksana untuk keluarga yang suka mengumpulkan seni dari budaya dunia yang berbeda.

Boneka Munecas Lime tidak dimaksudkan untuk menjadi mainan.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ruth Handler, Pencipta Boneka Barbie yang Terinspirasi dari Putrinya

6. Boneka Caganer dari Catalonia, Spanyol

Boneka Caganer dari Catalonia, Spanyol. [Via Wikipedia.org]Via Wikipedia.org Boneka Caganer dari Catalonia, Spanyol. [Via Wikipedia.org]

Boneka Caganer ini unik dari pada lainnya, dia digambarkan sebagai seorang pria yang sedang memenuhi panggilan alaminya untuk buang air besar.

Melansir Caganer.com, boneka tradisional ini merupakan figur khas Natal dari etnis Catalan yang memiliki pesan bahwa panggilan alami untuk buang air besar itu bermanfaat, karena dari kotoran itu juga bisa membuat tanah subur, selain dibutuhkan oleh tubuh.

Terdapat kepercayaan tradisional bahwa tidak memamerkan Boneka Caganer akan membawa malapetaka, karena kotorannya menyuburkan tanah dan juga membawa keberuntungan dan kebahagiaan untuk tahun depan.

Meskipun buang air besar terkesan itu kotor, bagi orang desa dan petani itu sebenarnya penting karena berfungsi sebagai pupuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com