Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tekstil dan Awal Mula Produksi Pakaian Modern

Kompas.com - 20/10/2021, 14:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Benda-benda tekstil sebenarnya sudah ada sejak zaman purbakala. Salah satunya adalah jarum jahit buatan tangan yang diperkirakan berumur 40 ribu tahun.

Hal ini amat penting dalam mempelajari sejarah awal mula pakaian modern.

Tak hanya jarum, para peneliti juga menemukan serat rami yang dicelup dan berada di sebuah goa prasejarah yang berumur 36 ribu tahun.

Baca juga: Apa Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi?

Penemuan Alat Tekstil

Dilansir History, di Republik Ceko, ditemukan alat tenun pertama dalam bentuk cetakan tekstil, keranjang, dan jaring yang terbuat dari potongan tanah liat yang berusia 27 ribu tahun.

Bahkan para arkeolog juga menemukan patung-patung yang diukir menggunakan topi atau penutup kepala, ikat pinggang, dan tali pengikat pakaian di Eropa Timur.

Arkeolog juga menemukan pengukur rajutan, kumparan jarum dan tongkat tenun, yang diyakini digunakan dalam pembuatan tekstil.

Baca juga: Satgas Minta Pabrik Tekstil hingga Sepatu Terapkan Sistem Pembagian Jam Kerja

Penemuan Kain

Kain kemungkinan ditemukan 5.000 SM, sebagai pakaian beras dari serat alami.

Peradaban Mesir dan India memperkenalkan jerami dan katun yang terbuat dari serat tanaman. Ada pula kain dengan wol dari bulu hewan.

Kemudian, China mulai memperkenalkan sutra yang terbuat dari serat ulat sutra.

Dikutip laman Textile School, setelah mengenal kain, muncul beberapa bagian pada pakaian, mulai dari kancing, kerah, saku, hingga risleting.

Baca juga: Sejarah Pakaian

Pakaian Era Modern

Memasuki era modern, pada abad ke-20, kain mulai terbuat dari mineral atau serat sintesis.

Jenis-jenis kain, mulai dari rayon, asetat, nylon, akrilik, polyester, dan spandex, ditemukan di era

Pakaian kemudian mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com