KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas atau yang juga dikenal dengan nama Abu Mazen, lahir 1935 di Safed, Galille, sebuah wilayah Palestina yang kini dikuasai Israel.
Abbas lahir pada 26 Maret, namun sumber lain ada yang menuliskan tanggal lahirnya pada 15 November.
Saat terjadinya Perang Palestina pada 1948, Abbas bersama keluarganya menyelamatkan diri ke Suriah.
Lalu, bagaimana kisah hidup selanjutnya? Berikut paparannya.
Baca juga: Aktif Perjuangkan Palestina, Indonesia Diapresiasi Mahmoud Abbas dan Raja Yordania
Seperti sempat diulas Kompas.com, selama di Suriah, Abbas melanjutkan pendidikan hingga lulus dari jurusan hukum dari Universitas Damaskus.
Setelah merampungkan pendidikan di Suriah, Abbas bertolak ke Rusia. Dia mengambil pendidikan lanjutan di Universitas Patrice Lumumba di Moskwa.
Abba lulus dengan gelar Candidate of Sciences, atau setara dengan PhD. Dia menuliskan disertasi tentang hubungan Nazisme dengan Zionisme.
Banyak pihak yang kemudian menganggap tulisan Abbas sebagai teori konspirasi yang menyangkal Tragedi Holocaust.
Pada pertengahan tahun 1950-an, Abbas pindah ke Qatar. Di situ, dia mulai berkenalan dan membangun jaringan dengan kelompok pergerakan bawah tanah politik Palestina.
Dia juga bergabung dengan orang-orang Palestina yang diusir di Qatar. Namun dia juga dipercaya menjadi pejabat di Layanan Sipil Qatar sebagai direktur personel.
Baca juga: Mahmoud Abbas Ubah Istana Presiden Palestina Jadi Perpustakaan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.