Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Halimah Yacob, Presiden Singapura

Kompas.com - 05/10/2021, 17:53 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

 

KOMPAS.com - Presiden ke-8 Singapura Halimah Yacob lahir di Queen Street, Singapura, pada 23 Agustus 1954.

Dia merupakan anak paling bungsu dari lima bersaudara dan semua saudaranya laki-laki.

Ayahnya, seorang muslim keturunan India dan bekerja sebagai penjaga keamanan, meninggal saat Halimah masih berusia 8 tahun.

Baca juga: Kunjungi UGM, Presiden Singapura Berharap Ada Kerja Sama di Bidang Ekonomi Digital

Dikutip dari Wikipedia, Halimah dibesarkan ibundanya, Maimun Abdullah, wanita keturunan Melayu yang saat itu bekerja di kedai makanan.

Halimah yang masih sekolah mengaku sering membolos, membantu ibundanya berjualan.

Akibatnya, dia sempat akan dikeluarkan dari Singapore Chinese Girls' School.

Halimah memang dikenal dekat dengan keluarganya. Suaminya, Mohammed Abdullah Alhabshee, adalah mantan pengusaha keturunan Arab.

Pasangan ini menikah tahun 1980 dan memiliki lima anak.

Sebelum mencalonkan diri menjadi Presiden Singapura, Halimah terlebih dahulu meminta izin suami dan anak-anaknya.

Baca juga: Giliran Wapres Maruf Amin Bertemu Presiden Singapura Halimah Yacob

Halimah berkuliah di University of Singapura mengambil jurusan hukum.

Dia lantas bergabung dengan Kongres Serikat Perdagangan Nasional (NTUC) sebagai staf legal.

Selama lebih dari 30 tahun Halimah mengabdi di NTUC hingga akhirnya ditunjuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal.

Tahun 2001, Halimah memulai karier politiknya. Dilansir Channel News Asia, Halimah mengaku sama sekali tidak pernah berpikir untuk terjun ke dunia politik.

Halimah juga sama sekali tidak membayangkan akan mencalonkan diri dalam pilpres.

Halimah terjun ke dunia politik atas dorongan dari Perdana Menteri Singapura saat itu, Goh Chok Tong.

Halaman:
Sumber wikipedia
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com