Senapan ini mempunyai ukuran kecil dengan jangkauan yang pendek. Peluru yang digunakan adalah kaliber 7,62 x 39 mm.
Banyak anggapan bahwa senapan ini hampir mirip dengan senapan StG44 buatan Jerman. Namun, Kalashnikov menampiknya.
Baca juga: Keluar dari Kaca Mobil Membawa Senapan AK-47, Wanita Ini Viral
Banyak digunakan di seluruh dunia
Karena mudah diproduksi, banyak negara yang mengembangkan senjata AK-47 setelah mendapatkan lisensi pembuatan.
AK-48 menjadi dasar berbagai senjata derivatif seperti Finlandia Rk 62, Galil Israel, dan Cina Norinco Tipe 86S.
Pada periode 1970-an, keluarga senjata AK-47 tetap digunakan militer secara luas dengan negara-negara lain.
Karena senjata itu mudah dipelajari, dioperasikan, dan diperbaiki, AK-47 dianggap alat yang efektif untuk tentara non-profesional dan kelompok milisi.
Selain militer profesional, AK-47 telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok perlawanan dan revolusioner.
Termasuk Viet Cong, milisi Sandinista di Nikaragua, dan kelompok Taliban di Afghanistan. AK-47 juga telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan dan teroris.
Baca juga: Baku Tembak Satgas Nemangkawi dan KKB di Ilaga, Satu Teroris Kabur Bawa AK-47, Dua Tewas
Mikhail Kalashnikov merasa berdosa
Mikhail Kalashnikov mengaku menanggung beban dosa selama hidupnya.
Menjelang akhir hayatnya, Kalashnikov yang menganut Kristen Ortodoks mengaku takut berdosa atas kematian semua orang yang diakibatkan senjata ciptaannya itu.
Sebelum meninggal, dia menulis surat yang berisi penyesalannya karena telah menciptakan senjata tersebut.
Ribuan nyawa melayang berkat penciptaan senjata serbu pertama tersebut.
Surat yang diketik di atas kertas surat pribadi Kalashnikov tersebut ditandangani langsung pria yang menyebut dirinya "budak" Tuhan itu.