Sekretaris Pers Patriakh Kirill, Alexander Volkov mengatakan, Gereja Ortodoks Rusia memang telah menerima surat dari Kalashnikov itu dan sudah membalasnya secara pribadi.
Kalashnikov, yang pemakamannya dihadiri Presiden Vladimir Putin, menciptakan sebuah senapan serbu yang sederhana dan terbukti tangguh saat digunakan Tentara Merah.
Kini, AK-47 merupakan senjata serbu yang paling banyak diproduksi di dunia secara legal maupun ilegal.
Baca juga: Putin Sebut Vaksin Sputnik V Bisa Diandalkan seperti Senapan AK-47, Kapan Dipakai di Indonesia?
Dijual relatif murah
Senjata Kalashnikov memang simpel. Beratnya pada awal sekitar 4,3 kilogram. Namun, kini dibuat versi dengan berat hanya 3,6 kilogram.
Itu sebabnya banyak anak-anak anggota kelompok bersenjata dengan enteng menyandang AK-47.
Harga AK-47 juga relatif murah, bisa diperoleh dengan 125 dollar AS atau Rp 1,25 juta di pasar gelap.
Izhmash, produsen AK-47 di Rusia, mengaku, senjata AK-47 yang dipalsu diproduksi di Bulgaria, China, Polandia, dan AS.
Aksi pemalsuan ini membuat Izhmash merugi hingga 360 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,6 triliun per tahun.
Senapan AK-47 dikenal luas karena biaya produksinya yang rendah dan kemampuannya di kondisi ekstrem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.