Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Zone Rouge: Lahan "Beracun" yang Jadi Area Terlarang di Perancis

Kompas.com - 28/09/2021, 13:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

 

KOMPAS.com - The Zone Rouge, atau dalam bahasa Inggris Red Zone, adalah rangkaian daerah yang tidak bersebelahan di seluruh timur laut Perancis.

Daerah ini diisolasi pemerintah Perancis setelah Perang Dunia Pertama.

Dikutip dari Wikipedia, lahan yang mencakup lebih dari 1.200 kilometer persegi itu dianggap terlalu rusak, baik secara fisik dan lingkungan akibat konflik.

Area ini sangat tidak mungkin digunakan untuk tempat tinggal manusia.

Baca juga: Unit 731, Eksperimen Senjata Biologis Jepang Selama Perang Dunia II

Alih-alih mencoba untuk segera membersihkan bekas medan perang, tanah itu dibiarkan kembali ke alam.

Pembatasan dalam Zone Rouge masih ada hingga saat ini, meskipun area kontrol telah sangat dikurangi.

The Zone Rouge didefinisikan tepat setelah perang dunia sebagai tanah yang "benar-benar hancur".

Kerusakan properti dan pertanian disebut 100 persen. Tidak mungkin dibersihkan. Tidak mungkin ada kehidupan.

Baca juga: Kartu Remi Rahasia di Perang Dunia II, Simpan Peta dan Jalur Pelarian

Di bawah hukum Perancis, aktivitas seperti perumahan, pertanian, atau perhutanan, untuk sementara atau selamanya dilarang di Zone Rouge.

Ini karena banyaknya sisa-sisa manusia dan hewan, serta jutaan item senjata yang belum meledak sudah mencemari tanah.

Beberapa kota dan desa tidak pernah diizinkan untuk dibangun kembali setelah perang.

Area tersebut dipenuhi dengan peluru yang tidak meledak, termasuk banyak peluru gas.

Ada pula granat dan amunisi berkarat, yang membuat tanah sangat tercemar.

Timbal, merkuri, klorin, arsenik, berbagai gas berbahaya, asam, serta sisa-sisa manusia dan hewan, mencemari daerah itu.

Daerah itu juga dipenuhi depot amunisi dan pabrik kimia.

Baca juga: Fakta Unik tentang Softdrink dalam Perang Dunia Ii

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com