Beberapa ahli menerangkan kematian Carnarvon pada kenyataannya karena ia telah memiliki riwayat kesehatan yang buruk sebelum dia tiba di Kairo, dan ditambah ia mengalami infekssi gigitan nyamuk di pipinya.
Baca juga: 15 Keajaiban Mumi dari Seluruh Dunia dari Xin Zhui China hingga Ramses II Mesir
James Randi yang menulis buku "An Encyclopedia of Claims, Frauds, and Hoaxes of the Occult and Supernatural," pada 1995.
"Ketika makam Tut ditemukan dan dibuka, itu adalah peristiwa arkeologi besar. Untuk menjaga pers di teluk dan memungkinkan mereka untuk menangani aspek sensasional, kepala tim penggalian, Howard Carter, membuat cerita bahwa kutukan telah diberikan kepada siapa pun yang melanggar makam raja muda itu," kata Rendi.
Menurut Randi, Carter tidak benar-benar menemukan tentang makam terkutuk, tetapi dia memanfaatkannya untuk menjauhkan penyusup dari penemuannya yang bersejarah.
Penjarah makam cukup umum pada zaman dulu.
Lalu, siapakah Raja Tutankhamun atau Raja Tut itu?
Pada 1341 SM di Mesir kuno hiduplah calon raja muda beranama Tutankhaten atau lebih dikenal dengan Raja Tut.
Nama Tutankhaten diberikan ayahnya, Akhenaten yang memiliki arti "gambar hidup dari Aten", seperti dikutip dari Biography.
Akhenaten adalah pemimpin "Revolusi Amarna", ia melarang banyak dewa disembah, menurutnya cukup satu saja, Aten, yaitu dewa matahari. Sehingga, ia dikenal juga sebagai "raja sesat" oleh kaumnya.
Konversi agama dari politeisme ke monoteisme membuat pemerintahannya bergejolak. Ditambah ia memindahkan ibu kota dari Thebes ke Armana.
Akhenaten mengerahkan semua upayanya ke dalam transisi agama, mengabaikan urusan dalam dan luar negeri.
Ketika perebutan kekuasaan terjadi antara kubu yang lama dan yang baru semakin intensif, Akhenaten menjadi lebih otokratis dan rezimnya lebih korup. Setelah memerintah selama 17 tahun, ia dipaksa untuk turun takhta, dan meninggal segera setelahnya.
Baca juga: Penemuan Pertama di Dunia, Mumi Wanita Hamil Mesir Kuno
Tutankhaten yang saat itu baru berusia 9 tahun pada 1332 SM, sudah harus mengambil alih pemerintahan.
Pada penobatannya sebagai raja, Raja Tut meminta namanya diubah menjadi Tutankhamun yang artinya "gambar hidup Amun".
Bersamaan dengan penobatan takhta, Raja Tut juga melangsungkan pernikahan dengan Ankhesenamun, saudara tirinya dari Akhenaten dan Ratu Nefertiti.
Amun adalah dewa mitologi Mesir yang digambarkan sebagai dewa pelindung Thebes.