Berhubung usianya yang masih sangat muda untuk memerintah Mesir saat itu, di awal awal tahun pemerintahan Raja Tut dikontrol oleh seorang penatua yang dikenal sebagai Ay, yang menyandang gelar Wazir.
Ay dibantu oleh Horemheb, komandan militer tertinggi Mesir saat itu. Kedua pria itu kemudian membalikkan keputusan Akhenaten demi kepercayaan politeistik tradisional.
Raja Tut lalu meminta istana kerajaan dipindahkan kembali ke Thebes. Dia berusaha memulihkan tatanan lama, berharap para dewa akan lebih baik lagi kepada Mesir.
Dia memerintahkan perbaikan tempat-tempat suci dan melanjutkan pembangunan di kuil Karnak. Dia juga mengawasi penyelesaian pembangunan singa granit merah di Soleb.
Baca juga: Periode Panjang Peradaban Mesir Kuno, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Tutankhamun juga berusaha memulihkan hubungan yang lebih baik dengan tetangga Mesir. Ia berusaha memperbaiki kesalahan ayahnya.
Ia memperbaiki perselisihan wilayah dan rute dagang antara Mesir, Nubia, dan Asia, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa diplomasi Tutankhamun berhasil, menurut laporan Biography.
Raja Tut tidak berumur panjang, ia meninggal di usia 19 tahun sekitar tahun 1323 SM.
Setelah kematiannya, nama raja muda itu hilang dalam sejarah Mesir kuno, hingga akhirnya pada 1922 makamnya ditemukan oleh George Herbert dan timnya.
Dari pernikahannya dengan Ankhesenamun, mereka memiliki 2 anak perempuan, tetapi semuanya berusia pendek juga. Tidak ada pewaris takhta.
Ankhesenamun setelah kematian suaminya, sempat berusaha mencari pengganti raja. Ia menghubungi raja orang Het, meminta salah satu putranya sebagai suami.
Raja Het mengirim seorang calon, tetapi dia meninggal selama perjalanan, ada spekulasi bahwa kemungkinan besar ia dibunuh sebelum sampai istana kerajaan.
Upaya untuk menjalin aliansi dengan kekuatan asing ini kemungkinan besar dicegah oleh Ay dan Horemheb, yang masih memegang kendali di belakang layar.
Bukti menunjukkan bahwa Ankhesenamun kemudian menikah dengan Ay, sebelum menghilang dari sejarah.
Baca juga: Akhir Hidup Cleopatra, Ratu Mesir Kekasih Julius Caesar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.