Selama tahun 1980-an, ketegangan antara Timur dan Barat dalam Perang Dingin memberikan kecenderungan yang lebih politis pada pertemuan G7.
KTT Williamsburg pada 1983 untuk pertama kalinya mengadopsi deklarasi tentang keamanan di Eropa.
Teks dukungan untuk kebijakan Presiden AS Ronald Reagan terhadap Moskwa juga diadopsi, meski ada keberatan dari Presiden Prancis Francois Mitterrand.
Pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991 lalu terbukti mengubah permainan.
Rusia yang menghadiri KTT sebagai tamu tahun 1992, pada 1998 diizinkan untuk pertama kalinya menghadiri semua pertemuan KTT. Kelompok itu pun secara resmi berganti nama menjadi "G8".
Dari 1999 selama periode krisis keuangan berturut-turut, G8 dikritik karena menjadi klub eksklusif.
Oleh karena itu, negara-negara kaya juga mulai bertemu dengan negara-negara berkembang dalam pengelompokan G20 yang baru, dalam upaya untuk menyelesaikan atau menghindari krisis ini.
Italia, presiden G20 saat ini, akan menjadi tuan rumah pertemuan 20 negara itu di Roma mulai 30 Oktober 2021.
Pada 2001 KTT G8 di kota Genoa Italia dibayangi demonstrasi kekerasan oleh pengunjuk rasa anti-globalisasi yang menewaskan satu orang.
Baca juga: Gara-gara Yuan Digital, Negara G7 Kebut Aturan Internasional Terkait Mata Uang
Aksi unjuk rasa juga mewarnai pertemuan KTT G8 lainnya, membuat penyelenggara untuk memperketat keamanan.
Pada 2014 Rusia pimpinan Vladimir Putin diskors dari G8, setelah mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina. Sanksi pun dijatuhkan ke Moskwa.
KTT G8 yang rencananya digelar tahun itu di Rusia dibatalkan, dan G8 kembali menjadi G7.
Kemudian menjelang KTT 2019, Trump menyerukan agar Rusia dimasukkan kembali dengan alasan akan jauh lebih tepat untuk melibatkan mereka.
Namun wacana dia hanya mendapat sedikit dukungan di antara negara-negara Barat.
Baca juga: AS, Korsel, dan Jepang Bertemu di Sela-sela Rapat G7 untuk Bicarakan Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.