Grup Alpha pertama kali dikenal pasca-memimpin serangan di istana kepresidenan di Kabul pada 1979.
Operasi ini dipublikasi terus-menerus saat Soviet masih berkuasa, membuat nama pasukan yang sempat dipimpin Jenderal Viktor Karpukhin ini semakin mentereng di era 1980 sampai 1990-an.
Pada 1990, ketika KGB melakukan kudeta, mereka juga sempat diberi tugas mengamankan parlemen di Moskow dan menetralisir Presiden Boris Yeltsin yang saat itu menjabat.
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: GIGN Perancis
Pasukan dengan banyak unit yang menyebar di seluruh daerah rawan konflik ini juga sempat masuk ke Afghanistan pada 1979, dalam misi melindungi kedutaan Rusia.
Selain operasi kontra-terorisme, mereka juga rutin mengikuti operasi kontra-intelijen. Sepanjang 1980-an, operasi CIA, agen intelijen AS, juga masuk dalam misinya.
Keterlibatan pasukan ini dalam krisis sandera 1985 di Lebanon juga semakin meningkatkan reputasinya di mata internasonal.
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Baret Hijau AS
Pada 20 September 1985, Organisasi Pembebasan Islam, bagian dari Hezbollah, menculik empat diplomat Rusia di Beirut.
Setelah para penculik mengeksekusi salah satu dari tawanan, Grup Alpha tanpa banyak basa-basi langsung ditugaskan untuk menanganinya.
Sandera yang tersisa pun bisa dibebaskan dalam beberapa minggu. Padahal, sandera biasanya baru bisa bebas berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Sayeret Matkal Israel
Rusia, bahkan sejak era Uni Soviet, memang sudah lama mematok operasi kontra-terorisme yang bersih sampai ke akar-akarnya. Bahkan, anggota keluarga teroris pun juga disasar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.