Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pasukan Khusus Dunia: Grup Alpha (Rusia)

Kompas.com - 08/06/2021, 11:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Keterlibatan pasukan ini dalam krisis sandera 1985 di Lebanon juga semakin meningkatkan reputasinya di mata internasonal.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Baret Hijau AS

Konsisten melawan terorisme

Pada 20 September 1985, Organisasi Pembebasan Islam, bagian dari Hezbollah, menculik empat diplomat Rusia di Beirut.

Setelah para penculik mengeksekusi salah satu dari tawanan, Grup Alpha tanpa banyak basa-basi langsung ditugaskan untuk menanganinya.

Sandera yang tersisa pun bisa dibebaskan dalam beberapa minggu. Padahal, sandera biasanya baru bisa bebas berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Sayeret Matkal Israel

Rusia, bahkan sejak era Uni Soviet, memang sudah lama mematok operasi kontra-terorisme yang bersih sampai ke akar-akarnya. Bahkan, anggota keluarga teroris pun juga disasar.

Pasukan yang saat ini dipimpin Kolonel Valery Kanaki ini, disebut konsisten menjaga tradisi "babat habis" ini.

Atas prestasi dan konsistensi inilah, beberapa aksi penanganan kudeta di era kejatuhan Soviet juga sempat melibatkan tim yang selalu melakukan tugasnya dengan brilian ini.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Joint Task Force (JTF) 2 Kanada

Kontroversi

Meski punya banyak prestasi, Grup Alpha sempat dikritik karena dianggap berlebihan dan sembrono di sejumlah operasi,

Tapi sampai saat ini, Presiden Rusia Vladimir Putin selalu membela pasukan khusus ini. Bahkan saat mereka kedapatan menyerbu sekolah di suatu misi.

Putin menyebut aksi mereka didasari perhitungan matang, dan hanya menyerbu tatkala teroris mulai mengeksekusi anak-anak.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Kopassus Indonesia

Kontroversi lainnya adalah tuduhan bahwa pasukan ini terlibat dalam perang saudara di Ukraina pada 2014, yang memakan banyak korban jiwa.

Meski begitu, rekam jejak Grup Alpha tak mudah pudar begitu saja. Berawal di era Soviet, pasukan khusus ini masih jadi kebanggaan di era Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com