Salin Artikel

Profil Pasukan Khusus Dunia: Grup Alpha (Rusia)

Pernah menjalankan berbagai misi penting, bagaimana sejarah dan sepak terjang pasukan yang sangat ditakuti di Timur Tengah ini?

Cikal bakal Grup Alpha

Pada 28 Juli 1974, Ketua Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) saat itu, Yuri Andropov, menginisiasi terbentuknya Grup Alpha.

KGB, yang merupakan badan intelejen milik Uni Soviet, membentuk tim khusus ini menyusul tragedi pembantaian Munich tahun 1972.

Harapannya, kemampuan pertahanan Soviet terhadap serangan teroris bisa meningkat secara signifikan.

Tim ini juga diharapkan bisa mengamankan kepemimpinan Soviet terhadap pasukan khusus musuh di masa krisis.

Saat Soviet runtuh pada 1991, Grup Alpha dipindahkan ke Direktorat Pengawal Utama (GUO) yang baru dibentuk.

Pada tahun 1993, tim yang sudah punya track record dalam sejumlah misi ini diambil dari kendali GUO, dan untuk sementara waktu ditempatkan di bawah yurisdiksi Kementerian Dalam Negeri (MVD)

Saat ini, meski Soviet telah runtuh, tim berisi anggota-anggota pilihan ini masih eksis hingga hari ini, menjadi pasukan elite yang setia mengabdi pada Rusia.

Sampai sekarang, pasukan khusus ini beroperasi di bawah naungan Dinas Kemanan Federal Rusia (FSB), lembaga intelijen rusia penerus KGB.

Misi dan pencapaian awal

Grup Alpha pertama kali dikenal pasca-memimpin serangan di istana kepresidenan di Kabul pada 1979.

Operasi ini dipublikasi terus-menerus saat Soviet masih berkuasa, membuat nama pasukan yang sempat dipimpin Jenderal Viktor Karpukhin ini semakin mentereng di era 1980 sampai 1990-an.

Pada 1990, ketika KGB melakukan kudeta, mereka juga sempat diberi tugas mengamankan parlemen di Moskow dan menetralisir Presiden Boris Yeltsin yang saat itu menjabat.

Pasukan dengan banyak unit yang menyebar di seluruh daerah rawan konflik ini juga sempat masuk ke Afghanistan pada 1979, dalam misi melindungi kedutaan Rusia.

Selain operasi kontra-terorisme, mereka juga rutin mengikuti operasi kontra-intelijen. Sepanjang 1980-an, operasi CIA, agen intelijen AS, juga masuk dalam misinya.

Keterlibatan pasukan ini dalam krisis sandera 1985 di Lebanon juga semakin meningkatkan reputasinya di mata internasonal.

Konsisten melawan terorisme

Pada 20 September 1985, Organisasi Pembebasan Islam, bagian dari Hezbollah, menculik empat diplomat Rusia di Beirut.

Setelah para penculik mengeksekusi salah satu dari tawanan, Grup Alpha tanpa banyak basa-basi langsung ditugaskan untuk menanganinya.

Sandera yang tersisa pun bisa dibebaskan dalam beberapa minggu. Padahal, sandera biasanya baru bisa bebas berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Rusia, bahkan sejak era Uni Soviet, memang sudah lama mematok operasi kontra-terorisme yang bersih sampai ke akar-akarnya. Bahkan, anggota keluarga teroris pun juga disasar.

Pasukan yang saat ini dipimpin Kolonel Valery Kanaki ini, disebut konsisten menjaga tradisi "babat habis" ini.

Atas prestasi dan konsistensi inilah, beberapa aksi penanganan kudeta di era kejatuhan Soviet juga sempat melibatkan tim yang selalu melakukan tugasnya dengan brilian ini.

Kontroversi

Meski punya banyak prestasi, Grup Alpha sempat dikritik karena dianggap berlebihan dan sembrono di sejumlah operasi,

Tapi sampai saat ini, Presiden Rusia Vladimir Putin selalu membela pasukan khusus ini. Bahkan saat mereka kedapatan menyerbu sekolah di suatu misi.

Putin menyebut aksi mereka didasari perhitungan matang, dan hanya menyerbu tatkala teroris mulai mengeksekusi anak-anak.

Kontroversi lainnya adalah tuduhan bahwa pasukan ini terlibat dalam perang saudara di Ukraina pada 2014, yang memakan banyak korban jiwa.

Meski begitu, rekam jejak Grup Alpha tak mudah pudar begitu saja. Berawal di era Soviet, pasukan khusus ini masih jadi kebanggaan di era Rusia.

https://internasional.kompas.com/read/2021/06/08/112405470/profil-pasukan-khusus-dunia-grup-alpha-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke