Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2021, 11:24 WIB

KOMPAS.com - Akrab dengan teror, Grup Alpha adalah pasukan elite asal Rusia yang kehadirannya selalu membuat lawan tak berkutik.

Pernah menjalankan berbagai misi penting, bagaimana sejarah dan sepak terjang pasukan yang sangat ditakuti di Timur Tengah ini?

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: SAS Inggris

Cikal bakal Grup Alpha

Pada 28 Juli 1974, Ketua Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) saat itu, Yuri Andropov, menginisiasi terbentuknya Grup Alpha.

KGB, yang merupakan badan intelejen milik Uni Soviet, membentuk tim khusus ini menyusul tragedi pembantaian Munich tahun 1972.

Harapannya, kemampuan pertahanan Soviet terhadap serangan teroris bisa meningkat secara signifikan.

Tim ini juga diharapkan bisa mengamankan kepemimpinan Soviet terhadap pasukan khusus musuh di masa krisis.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: SSG Pakistan

Saat Soviet runtuh pada 1991, Grup Alpha dipindahkan ke Direktorat Pengawal Utama (GUO) yang baru dibentuk.

Pada tahun 1993, tim yang sudah punya track record dalam sejumlah misi ini diambil dari kendali GUO, dan untuk sementara waktu ditempatkan di bawah yurisdiksi Kementerian Dalam Negeri (MVD)

Saat ini, meski Soviet telah runtuh, tim berisi anggota-anggota pilihan ini masih eksis hingga hari ini, menjadi pasukan elite yang setia mengabdi pada Rusia.

Sampai sekarang, pasukan khusus ini beroperasi di bawah naungan Dinas Kemanan Federal Rusia (FSB), lembaga intelijen rusia penerus KGB.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Marcos India

Misi dan pencapaian awal

Grup Alpha pertama kali dikenal pasca-memimpin serangan di istana kepresidenan di Kabul pada 1979.

Operasi ini dipublikasi terus-menerus saat Soviet masih berkuasa, membuat nama pasukan yang sempat dipimpin Jenderal Viktor Karpukhin ini semakin mentereng di era 1980 sampai 1990-an.

Pada 1990, ketika KGB melakukan kudeta, mereka juga sempat diberi tugas mengamankan parlemen di Moskow dan menetralisir Presiden Boris Yeltsin yang saat itu menjabat.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: GIGN Perancis

Pasukan dengan banyak unit yang menyebar di seluruh daerah rawan konflik ini juga sempat masuk ke Afghanistan pada 1979, dalam misi melindungi kedutaan Rusia.

Selain operasi kontra-terorisme, mereka juga rutin mengikuti operasi kontra-intelijen. Sepanjang 1980-an, operasi CIA, agen intelijen AS, juga masuk dalam misinya.

Keterlibatan pasukan ini dalam krisis sandera 1985 di Lebanon juga semakin meningkatkan reputasinya di mata internasonal.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Baret Hijau AS

Konsisten melawan terorisme

Pada 20 September 1985, Organisasi Pembebasan Islam, bagian dari Hezbollah, menculik empat diplomat Rusia di Beirut.

Setelah para penculik mengeksekusi salah satu dari tawanan, Grup Alpha tanpa banyak basa-basi langsung ditugaskan untuk menanganinya.

Sandera yang tersisa pun bisa dibebaskan dalam beberapa minggu. Padahal, sandera biasanya baru bisa bebas berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Sayeret Matkal Israel

Rusia, bahkan sejak era Uni Soviet, memang sudah lama mematok operasi kontra-terorisme yang bersih sampai ke akar-akarnya. Bahkan, anggota keluarga teroris pun juga disasar.

Pasukan yang saat ini dipimpin Kolonel Valery Kanaki ini, disebut konsisten menjaga tradisi "babat habis" ini.

Atas prestasi dan konsistensi inilah, beberapa aksi penanganan kudeta di era kejatuhan Soviet juga sempat melibatkan tim yang selalu melakukan tugasnya dengan brilian ini.

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Joint Task Force (JTF) 2 Kanada

Kontroversi

Meski punya banyak prestasi, Grup Alpha sempat dikritik karena dianggap berlebihan dan sembrono di sejumlah operasi,

Tapi sampai saat ini, Presiden Rusia Vladimir Putin selalu membela pasukan khusus ini. Bahkan saat mereka kedapatan menyerbu sekolah di suatu misi.

Putin menyebut aksi mereka didasari perhitungan matang, dan hanya menyerbu tatkala teroris mulai mengeksekusi anak-anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: Kopassus Indonesia

Kontroversi lainnya adalah tuduhan bahwa pasukan ini terlibat dalam perang saudara di Ukraina pada 2014, yang memakan banyak korban jiwa.

Meski begitu, rekam jejak Grup Alpha tak mudah pudar begitu saja. Berawal di era Soviet, pasukan khusus ini masih jadi kebanggaan di era Rusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Biografi Raja Charles III, Pemimpin Kerajaan Inggris

Biografi Raja Charles III, Pemimpin Kerajaan Inggris

Internasional
9 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

9 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

Internasional
15 Ucapan Lebaran atau Idul Fitri dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

15 Ucapan Lebaran atau Idul Fitri dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Internasional
Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Internasional
Fungsi dan Tugas Dewan Juri dalam Pengadilan di Amerika Serikat

Fungsi dan Tugas Dewan Juri dalam Pengadilan di Amerika Serikat

Internasional
Profil Kim Jung Ae, Putri Kim Jong Un Berbalut Misteri, Spekulasi Suksesor

Profil Kim Jung Ae, Putri Kim Jong Un Berbalut Misteri, Spekulasi Suksesor

Internasional
5 Fakta Burundi, Negara Termiskin di Dunia, Diguncang Perang Saudara

5 Fakta Burundi, Negara Termiskin di Dunia, Diguncang Perang Saudara

Internasional
Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Internasional
Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Internasional
Penjelasan Kenapa Bahasa Inggris Itu Susah bagi Penderita Disleksia

Penjelasan Kenapa Bahasa Inggris Itu Susah bagi Penderita Disleksia

Internasional
20 Tahun Invasi Amerika ke Irak: Sejarah dan Perkembangan Terkini

20 Tahun Invasi Amerika ke Irak: Sejarah dan Perkembangan Terkini

Internasional
Sejarah dan Asal-usul Kebaya, Warisan Banyak Budaya di Asia Tenggara

Sejarah dan Asal-usul Kebaya, Warisan Banyak Budaya di Asia Tenggara

Internasional
Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Internasional
Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Internasional
Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com