Ketika suami dan putranya meninggal, Aud meninggalkan rumah tangganya dan mengatur pelayaran kapal untuk dirinya sendiri serta cucunya ke Islandia, di mana dia menjadi salah satu pemukim terpenting di koloni itu.
Apakah ada pejuang wanita dalam masyarakat Zaman Viking?
Meskipun relatif sedikit catatan sejarah yang menyebutkan peran wanita dalam perang Viking, sejarawan era Bizantium Johannes Skylitzes mencatat wanita yang bertempur dengan Varangian Vikings dalam perang melawan Bulgaria pada 971 M.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal
Selain itu, sejarawan Denmark abad ke-12, Saxo Grammaticus yang menulis bahwa terdapat komunitas "gadis perisai" berpakaian seperti pria.
Mereka mengabdikan diri untuk mempelajari permainan pedang dan keterampilan perang lainnya, dan bahwa sekitar 300 dari gadis perisai ini menguasai medan dalam Peang Brávellir pada pertengahan abad ke-8.
Dalam karyanya yang terkenal "Gesta Danorum", Saxo menulis tentang seorang gadis perisai bernama Lagertha, yang bertarung bersama Viking Ragnar Lothbrok yang terkenal dalam perang melawan Swedia, dan sangat mengesankan Ragnar dengan keberaniannya.
Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang pejuang wanita di Zaman Viking berasal dari karya sastra, termasuk saga romantis Saxo.
Prajurit wanita yang dikenal sebagai "Valkyrie", yang mungkin didasarkan pada gadis perisai, tentu saja merupakan bagian penting dari literatur Old Norse.
Mengingat prevalensi legenda ini, bersama dengan hak, status, dan kekuasaan yang lebih besar yang wanita nikmati, mengesankan bahwa mereka dalam masyarakat Viking kadang-kadang mengangkat senjata dan berperang, terutama ketika seseorang mengancam mereka, keluarga mereka, atau harta benda mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.