Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Para Mantan Juara Tinju Kenya, Hidup dalam Kemiskinan dan Depresi

Kompas.com - 13/04/2021, 18:21 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

NAIROBI, KOMPAS.com - Suleiman Wanjau Bilali, salah satu mantan juara tinju terbaik Kenya yang pernah menjadi atlet kejuaraan internasional, yang nasibnya tak beruntung.

Melansir Al Jazeera pada Kamis (8/4/2021), riwayatnya tercatat telah keluar-masuk pusat rehabilitasi 3 kali karena kecanduan alkohol dan depresi sejak dipecat dari pekerjaannya pada 2012 silam.

Saat ditemui belum lama ini, kondisi Bilali tidak terawat dan terlihat tidak dapat mengontrol pikirannya ketika berbicara dalam bahasa Inggris ala suku Swahili.

Butuh waktu untuk memahami apa yang ucapkan dan maksudkan.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Minoru Yoneyama, Pendiri Yonex dan Mimpi Damaikan Dunia Lewat Olahraga

Berbalut kaos hitam dan celana panjang khaki yang kebearan, mantan atlet Olimpiade itu terlihat pucat dan kurus.

Ia belum meninggalkan kebiasaan buruknya, aroma alkohol tercium saat dia bebicara. Tanggannya juga gemetar saat akan duduk, efek dari alkohol.

Banyak warga Kenya telah memprotes di media sosial dan media lokal sejak 2012, meminta pemerintah dan badan olahraga untuk membantu mantan juara tinju yang dibanggakan Kenya.

Namun, pemerintah tidak pernah berencana membantu Bilali.

Setelah tekanan publik yang intens pada tahun lalu, mantan Gubernur Nairobi, Mike Sonko membayar perawatan Bilali di pusat rehabilitasi dengan dananya sendiri.

"Sonko membawa saya ke pusat rehabilitasi," kata Bilali kepada Al Jazeera.

Namun setelah 3 bulan ia selesai menjalani perawatan di pusat rehabilitas, ia kembali minum alkohol.

"Saya tidak punya rumah dan saya juga kesulitan untuk makan. Teman-teman membantu memberi saya makanan dan tempat untuk tidur," ungkapnya.

Beberapa teman baiknya juga memberinya uang yang justru ia gunakan untuk membeli alkohol.

Baca juga: [VIDEO] Unik, Formasi Olahraga Pagi Anak-anak SD di China seperti Game Gluttonous Snake

Bilali pernah mendapatkan medali dan mewakili Kenya di Olimpiade 2000 dan 2008. Ia juga pernah mendapatkan Penghargaan Kepala Negara.

Kemudian, pada 2012 adalah titik balik dari penghormatan yang pernah ia terima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com