Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Sikap Biden dan Trump Terkait Konflik Israel-Palestina

Kompas.com - 06/03/2024, 14:50 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

AMERIKA Serikat (AS) akan menggelar pemilihan presiden pada November mendatang. Saat ini, tahapan pemilihan sudah dimulai dan memasuki pemilihan pendahuluan (primaries) di tingkat partai untuk memilih kandidat yang akan mewakili partai. Ada dua partai utama di AS yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik.

Ketika kandidat partai sudah terpilih, orang yang terpilih tersebut akan bersaing dengan kandidat dari partai lain di pemilihan umum.

Sejauh ini belum ditetapkan siapa calon dari masing-masing partai. Namun hasil polling sementara menunjukkan, Donald Trump kemungkinan besar akan kembali maju mewakili Partai Republik. Di sisi lain, Joe Biden juga memiliki kemungkinan besar untuk kembali ke pemilu mewakili Partai Demokrat.

Hasil pemilu AS akan sangat krusial untuk kawasan seperti Timur Tengah, terutama terkait konflik Israel-Palestina. AS punya peran besar dalam konflik itu.

Baca juga: Mengenal Tahapan dan Proses Pemilu AS 2024

Jajak pendapat terbaru YouGov mengungkapkan, lebih dari 50 persen warga AS menginginkan pemerintahan Presiden Joe Biden berhenti mengirim senjata ke Israel sampai Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza.

“Sebanyak 50 persen warga Amerika setuju bahwa pemerintah AS harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel sampai mereka menghentikan serangannya di Gaza,” kata Pusat Penelitian Kebijakan dan Ekonomi (CEPR), Selasa (5/3/2024), yang mengutip jajak pendapat YouGov.

Menurut CEPR, jajak pendapat itu mengungkapkan bahwa 62 persen responden yang memilih Presiden Biden pada 2020 setuju dengan pernyataan ‘AS harus menghentikan pengiriman senjata ke Israel sampai mereka menghentikan serangannya melawan rakyat Gaza'.

"Hanya 14 persen tidak setuju," kata CEPR.

Sebaliknya, hanya 30 persen pemilih Donald Trump yang mendukung penghentian pengiriman senjata AS, sementara mayoritas (55 persen) menentang dan 15 persen lainnya mengaku tidak yakin.

Jajak pendapat itu dilakukan pada 27 Februari sampai 1 Maret.

Menurut sejumlah laporan media, AS telah memasok 21.000 amunisi yang memandu ke sasaran tepat untuk Israel sejak Oktober. Jenis amunisi dan senjata lainnya mencakup puluhan ribu peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze.

Sikap Biden dan Trump

Minggu lalu, Negara Bagian Michigan menarik perhatian publik karena besarnya angka yang memilih “uncommitted” atau “tidak terikat” pada pemilihan pendahuluan untuk Partai Demokrat. Mereka yang memilih opsi ini tak lain adalah para aktivis yang tidak setuju dengan bagaimana Biden menangani situasi di Gaza.

Walau saat ini polling pemilihan pendahuluan Biden mengarah kepada kemenangan, Biden tetap harus waspada saat pemilu November nanti.

Baca juga: Trump Jawab Ya Saat Ditanya Apakah Berada di Kubu Israel dalam Perang di Gaza

AS merupakan rumah bagi banyak etnis dan agama di dunia. Cara Biden menangani konflik Israel-Palestina sejauh ini menarik banyak perhatian dari berbagai komunitas di AS. Menurut laporan Reuters, di Michigan sendiri, para pemilih “tidak terikat” mayoritas datang dari komunitas Arab-Amerika dan Demokrat progresif.

Cara Biden menangani konflik Israel-Palestina dinilai kontroversial oleh banyak orang, bahkan oleh komunitas internasional. Biden dinilai telah mendukung pihak yang salah dan mendukung genosida. Tidak hanya Biden membantu Israel dari segi militer, Biden juga membantu membela Israel di diskusi organisasi internasional dengan hak veto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com