Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Rumah Sakit di Gaza Sering Jadi Target Saat Konflik Israel-Hamas?

Kompas.com - 22/03/2024, 16:30 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Salah satu orang yang diidentifikasi sebagai Amer Abu Awash, anggota pasukan elite Nukhba Hamas, ditanya tentang hubungan antara rumah sakit di Gaza dengan “metro”, jaringan terowongan militer Hamas.

“Kebanyakan dari mereka disembunyikan di rumah sakit. Di (Rumah Sakit) Shifa, misalnya, ada tingkat bawah tanah… Shifa tidaklah kecil, ini adalah tempat besar yang dapat digunakan untuk menyembunyikan sesuatu,” jawab Abu Awash yang tangannya diborgol.

Abu Awash kemudian ditanya, mengapa Hamas menggunakan institusi medis seperti rumah sakit dan klinik. Dia menjawab, “(Jadi) Anda tidak akan menyerang mereka.”

Petinggi Hamas, Ezzat el-Reshiq, membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa klaim itu “tidak memiliki dasar kebenaran”.

Sejumlah Bukti

Meski demikian, ada bukti lainnya yang menunjukkan bahwa Hamas dan faksi lain memang telah menggunakan obyek sipil termasuk rumah sakit dan sekolah. Jurnalis Guardian pada tahun 2014 bertemu dengan orang-orang bersenjata di dalam salah satu rumah sakit. Di Rumah Sakit al-Shifa para jurnalis bahkan melihat beberapa pemimpin senior Hamas dan kemudian mendokumentasikannya.

Selama konflik tahun 2014, PBB melaporkan telah menemukan senjata di dalam dua sekolah milik PBB. Banyak laporan tersebar mengenai faksi bersenjata Palestina di Gaza yang menembakkan roket dan senjata lainnya dari dekat lokasi sipil yang dilindungi.

Banyak bukti juga menunjukkan bahwa Hamas beroperasi dari tempat pemukiman warga.

Hal yang membuat masalah ini menjadi lebih rumit sebetulnya adalah tata letak bangunan di Gaza. Wilayah Gaza sebagian besar terdiri dari lingkungan perkotaan yang sangat padat, tidak mengherankan jika Hamas beroperasi di wilayah sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com