Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berjalan Presiden Putin Unik, Dampak Pelatihan Menembak di KGB?

Kompas.com - 22/03/2024, 09:44 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PRESIDEN Rusia, Vladimir Putin, merupakan salah satu pemimpin dunia paling berpengaruh di abad ke-21. Putin telah menjabat Presiden Rusia selama empat periode. Dia menuju periode ke-5 setelah memenangkan pemilihan umum (pemilu) baru-baru ini.

Sepanjang masa jabatannya, Putin banyak berkontribusi terhadap lanskap politik Rusia, mulai dari agresi militer ke negara tetangga hingga kebijakan-kebijakan kontroversial.

Putin yang kini berusia 71 tahun seringkali menjadi pusat perhatian internasional. Selain karena pengaruhnya, Putin seringkali jadi perbincangan bahkan karena hal yang terdengar sepele, seperti cara berjalannya.

Baca juga: 3 Alasan Putin Kini Lebih Kuat dari Sebelumnya

Banyak orang menemukan keunikan dari cara berjalan Putin. Ketika berjalan, tampak tangan kanan Putin tidak ikut mengayun seperti tangan kirinya. Banyak rumor tersebar terkait cara jalannya yang unik ini.

Media-media internasional dalam beberapa tahun ke belakang ikut mengulas isu itu. Spekulasi terkait penyebab cara jalan Putin juga sering diangkat dalam video-video singkat yang tersebar di berbagai platform di internet mulai dari YouTube hingga TikTok.

Dampak Pelatihan KGB? 

Tahun 2015, sebuah penelitian oleh ahli-ahli saraf Eropa menemukan bahwa Putin memiliki cara berjalan yang khas terkait dengan gaya “penembak jitu”.

Studi yang diterbitkan British Medical Journal itu mencatat bahwa “pengurangan ayunan lengan kanan” ketika Putin berjalan kemungkinan memiliki keterkaitan dengan pelatihan senjata yang Putin dapatkan saat masih menjadi bagian dari KGB.

“Menurut panduan ini, anggota KGB diinstruksikan untuk meletakkan senjata mereka di tangan kanan dekat dada dan bergerak maju dengan satu sisi, biasanya kiri, sehingga memungkinkan subyek untuk menarik senjata secepat mungkin ketika berhadapan dengan musuh,” tulis para peneliti tersebut yang mengutip manual pelatihan KGB.

Para peneliti selanjutnya mempelajari video YouTube dari petinggi Rusia lainnya guna menguji hipotesis tersebut.

Baca juga: Putin Selalu Menang, Apa Fungsi Pemilu di Rusia?

Bastiaan Bloem, profesor neurologi gangguan gerakan di Radboud University Medical Center di Nijmegen, Belanda, yang memimpin penelitian mengatakan timnya sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Mereka menemukan ciri khas yang sama pada cara berjalan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, mantan menteri pertahanan Rusia, Anatoly Serdyukov dan Sergei Ivanov, serta pada komandan senior militer Rusia, Anatoly Sidorov.

Sama seperti Putin, Ivanov juga dulunya merupakan bagian dari KGB. Dulu, Ivanov merupakan seorang perwira KGB yang ditugaskan di Eropa selama Perang Dingin.

Serdyukov dan Sidorov di sisi lain menurut klaim para peneliti juga dahulu sempat menerima pelatihan militer.

Dari semua subyek yang diteliti, Medvedev yang paling menonjol. Medvedev seorang pengacara dengan pelatihan yang tidak memiliki hubungan jelas baik dengan KGB ataupun militer. Meski begitu, Medvedev diperkirakan telah menjalani masa pelatihan tentara cadangan singkat selama masa kuliahnya.

Ketika Putin memilih Medvedev menduduki posisi presiden tahun 2008-2012, para peneliti menemukan bahasa tubuh Medvedev mirip sekali dengan Putin, mentornya. Tidak hanya itu, irama pidatonya juga serupa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com