Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Banyak Bantuan AS untuk Ukraina sejak Invasi Rusia?

Kompas.com - 14/03/2024, 10:34 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

PEMERINTAHAN Joe Biden mengumumkan pada Selasa (12/3/2024) bahwa Amerika Serikat (AS) akan kembali mengirim bantuan militer kepada Ukraina. Kali ini jumlahnya 300 juta dolar AS. Bantuan kepada Ukraina sebelumnya sempat terhenti karena anggota Partai Republik di Kongres AS tidak menyetujui adanya bantuan tambahan untuk negara itu.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, dana bantuan militer untuk Ukraina bersumber dari penghematan biaya tak terduga dari kontrak Pentagon dan akan digunakan untuk peluru artileri dan amunisi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).

“Amunisi ini akan menopang senjata Ukraina dalam jangka waktu tertentu, namun hanya dalam waktu singkat,” kata Sullivan kepada wartawan. Dia menambahkan, amunisi itu mungkin hanya membantu Ukraina beberapa minggu.

Baca juga: Jika Paket Bantuan AS untuk Ukraina Tak Terwujud, Apa Dampaknya?

Walau demikian, AS tetap menempati posisi tertinggi negara yang mengirim bantuan militer terbanyak ke Ukraina sejak awal invasi Rusia tahun 2022. Jumlah bantuan AS mengalahkan Uni Eropa.

Menurut data Kiel Institute for the World Economy yang berbasis di Jerman, total bantuan AS kepada Ukraina yang telah dikirimkan semasa pemerintahan Joe Biden mencapai 75 miliar dolar.

Bantuan paling banyak di sektor militer, yaitu 46,3 miliar dolar atau sebesar 62 persen dari total keseluruhan dana bantuan. Di sektor ini, dana kebanyakan digunakan untuk stok persenjataan, pelatihan, dan intelijen yang dibutuhkan para komandan Ukraina guna bertahan dari Rusia.

Tidak hanya unggul secara kuantitas, bantuan AS kepada Ukraina juga unggul secara kualitas. Pada musim panas 2023, AS setuju untuk membiarkan sekutu Eropa memberikan pesawat tempur F-16 buatan AS kepada Ukraina. Transfer pertama pesawat tempur canggih itu diharapkan akan dilakukan pada pertengahan 2024, setelah pelatihan kelompok pilot pertama untuk jenis pesawat ini selesai.

AS juga telah menyediakan atau setuju untuk menyediakan kepada Ukraina sejumlah besar aset pertahanan, termasuk tank tempur Abrams, rudal anti-pesawat, kapal pertahanan pantai, serta sistem pengawasan dan radar canggih.

Pada Juli 2023, pemerintahan Biden bahkan memicu sejumlah kontroversi dengan menyetujui penyediaan amunisi kluster kepada Ukraina yang dilarang oleh sebagian besar negara karena resikonya yang dapat membahayakan warga sipil bertahun-tahun setelah penggunaannya. Banyak analis Barat mengatakan, bantuan militer yang disediakan AS dan sekutu lainnya telah memainkan peran penting dalam pertahanan dan serangan balik Ukraina terhadap Rusia.

Selain mengirim bantuan militer, sisa dana sebesar 26,4 miliar atau 35 persennya juga AS alokasikan untuk bantuan finansial. Sedangkan sisa lainnya sebesar 1,6 miliar atau 2 persen  digunakan untuk bantuan kemanusiaan.

Pada 2022, Ukraina menjadi negara penerima bantuan AS terbanyak, mengalahkan Israel yang saat itu hanya menerima 3,3 miliar dolar. Bantuan kepada Ukraina juga menjadi pengeluaran terbesar nomor lima di AS tahun 2022, mengalahkan dana untuk NASA tahun itu yang berada di kisaran 29 miliar dolar.

Ukraina Penting bagi Kestabilan AS

Menurut US Global Leadership Coalition, invasi Rusia di Ukraina tidak hanya mengancam kestabilan Ukraina, tetapi juga negara-negara di seluruh dunia, termasuk AS. Di AS, harga bahan bakar dan pangan telah melonjak akibat invasi Rusia di Ukraina.

Di luar Eropa, penangguhan Putin terhadap Inisiatif Garam Laut Hitam juga terus mengganggu keamanan pangan global dengan tujuh dari 10 orang menghadapi krisis ketidakamanan pangan, mendorong ancaman baru bagi keamanan nasional AS seperti kelaparan global, meningkatnya konflik, dan ekstremisme.

AS juga khawatir invasi Rusia di Ukraina akan menciptakan dampak destabilisasi yang signifikan terhadap keamanan global. Perang ini dikatakan telah memiliki dampak yang berlebihan dan mengakibatkan destabilisasi terhadap perekonomian Eropa. Hal ini ditakutkan akan memengaruhi kepentingan ekonomi AS karena Eropa adalah salah satu mitra perdagangan yang paling terpercaya bagi AS.

Baca juga: Bantuan AS Tak Kunjung Datang, Ukraina Mulai Kehabisan Amunisi Lawan Rusia

Pasar Eropa yang stabil penting bagi ekspor perusahaan dan pekerja Amerika. Hal ini dikarenakan satu dari lima pekerjaan AS bergantung pada perdagangan internasional. Terlebih Eropa juga adalah pasar terbesar kelima ekspor pertanian AS.

 AS Untung dengan Membantu Ukraina

Meski dana yang dihabiskan untuk Ukraina terbilang besar, AS dilaporkan juga mendapatkan untung dari pemberian dana bantuan tersebut.

Menurut laporan Time, militer Rusia mungkin saja akan mengalami kemunduran. Jika diulas kembali, AS saat ini hanya mengeluarkan lima persen dari dana pertahanannya dan kurang dari 1 persen total pengeluaran pemerintah.

Angka ini berbanding terbalik dengan Rusia yang menghabiskan 40 persen dana pemerintahannya untuk perang. Jika militer Rusia mengalami kemunduran, hal ini dapat dengan mudah dianggap sebagai kemenangan mutlak AS karena berhasil mengalahkan salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Selain itu, memberikan bantuan untuk Ukraina juga telah membuka banyak lapangan pekerjaan baru di AS. Meskipun beberapa pihak mengklaim bahwa mungkin saja bantuan AS menghilang akibat korupsi di Ukraina, sebuah studi telah menunjukkan bahwa 90 persen dana bantuan Ukraina sebenarnya tidak dikirim ke Ukraina sama sekali.

Dana ini tetap berada di AS, di mana para kontraktor pertahanan telah menginvestasikan puluhan miliar dolar dalam lebih dari 100 fasilitas manufaktur industri baru, menciptakan ribuan pekerjaan di setidaknya 38 negara bagian.

Hampir semua amunisi yang Ukraina gunakan sepenuhnya dibuat di AS, mulai dari javelin yang dibuat di Alabama, hingga Guided Multiple Launch Rocket Systems (GMLRS) yang dibuat di West Virginia, Arkansas, dan Texas. Alat-alat kecil seperti peralatan penglihatan malam, perbekalan medis, dan amunisi senjata kecil, semuanya juga dibuat di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com