Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Paket Bantuan AS untuk Ukraina Tak Terwujud, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 29/02/2024, 09:36 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

UKRAINA mulai kehabisan amunisi dalam perangnya melawan Rusia. Beberapa wilayah yang selama ini dipetahankannya dengan gigih telah jatuh ke tangan Rusia.

Sementara itu, paket tambahan bantuan keuangan Amerika Serikat (AS) yang diminta Presiden Joe Biden untuk Ukraina masih diblokir Partai Republik di Kongres.  Padahal jika paket bantuan itu segera datang, hal itu akan sangat membantu Ukraina mengisi kembali persediaan amunisi, senjata, dan kebutuhan-kebutuhan penting lainnya yang menipis saat memasuki tahun ketiga perang tersebut.

Karena itulah, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, pada 14 Februari 2024, mendesak DPR AS yang dipimpin Partai Republik untuk mengikuti langkah Senat, yaitu  segera menyetujui paket bantuan senilai 60 miliar dollar AS itu.

"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Setiap hari harus mengorbankan rakyat Ukraina dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat," kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.

“Pertaruhannya semakin tinggi. Akibat dari tidak adanya tindakan juga semakin tinggi setiap hari,” tambahnya. “Kami semakin banyak mendapat laporan pasukan Ukraina menjatah, atau bahkan kehabisan amunisi di garis depan, saat pasukan Rusia terus menyerang baik di darat maupun mencoba melemahkan pertahanan udara Ukraina.”

Baca juga: Ukraina Klaim 412.610 Tentara Rusia Tewas sejak Invasi 2022

Pernyataan Sullivan keluar sehari setelah Biden berpidato di televisi untuk mendesak Partai Republik di DPR AS meloloskan RUU terkait paket bantuan tersebut.

Pada 13 Februari Senat telah menyetujui pendanaan sebesar 60 miliar dollar (sekitar Rp 937 triliun) untuk Ukraina dalam sebuah RUU. Namun, DPR AS yang dikuasi Partai Republik mengindikasikan akan menetangn RUU itu. Ketua DPR AS, Mike Johnson, yang berasal dari partai Republik telah menyatakan bahwa pihaknya akan menolak RUU itu. 

AS ‘Kehabisan Uang’ untuk Ukraina

Gedung Putih dari awal Desember tahu lalu telah memperingatan Kongres bahwa Ukraina akan segera kehilangan kekuatan dalam perang melawan Rusia jika tanpa tambahan bantuan keuangan AS.

“Saya ingin memperjelas: tanpa tindakan Kongres, pada akhir tahun ini kita akan kehabisan sumber daya untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan untuk Ukraina dan untuk menyediakan peralatan dari persediaan militer AS,” kata Shalanda Young, direktur Kantor Urusan Manajemen dan Anggaran, dalam suratnya pada awal Desember itu kepada pimpinan Kongres .

Gedung Putih telah meminta Kongres sejak Oktober untuk menyetujui RUU pendanaan tambahan sebesar 106 miliar dollar kepada Ukraina, Israel, dan sekutunya di Indo-Pasifik sekaligus memperkuat keamanan perbatasan. Namun, negosiasi bipartisan (antara Partai Demokrat dan Republik) mengenai RUU tersebut terhenti dan itu berlangsung hingga saat ini.

Permintaan dana tambahan yang diinginkan Gedung Putih itu mencakup sekitar 60 miliar dollar bantuan tambahan untuk Ukraina. Meskipun Kongres telah mengalokasikan lebih dari 111 miliar dollar untuk mendukung perang Ukraina, Young memperingatkan dalam suratnya kepada para pemimpin Kongres bahwa sumber daya akan segera habis.

Baca juga: AS Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina untuk Lawan Rusia, Mengapa?

Menurut Young, Departemen Pertahanan AS telah menggunakan 97 persen dari 62,3 miliar dollar yang diterimanya, sementara Departemen Luar Negeri tidak memiliki sisa dari 4,7 miliar dollar dana untuknya. Mengingat dampak global perang di Ukraina, Young menekankan bahwa Kongres harus segera bertindak untuk mencegah bencana.

“Ini bukan masalah tahun depan. Saatnya untuk membantu Ukraina yang demokratis melawan agresi Rusia adalah saat ini juga....Sudah waktunya bagi Kongres untuk bertindak,” kata Young.

Apa konsekuensi jika kesepakatan gagal?

Young meramalkan bahwa tidak adanya dukungan keuangan AS akan “menekan Ukraina di medan perang. Namun dia menegaskan bahwa hal itu "tidak hanya membahayakan kemajuan yang telah dicapai Ukraina, tetapi juga meningkatkan kemungkinan kemenangan militer Rusia".

Skenario seperti itu dapat menyebabkan perang meluas menjadi konflik regional yang lebih luas yang melibatkan sekutu AS lainnya di Eropa. Menurut dia, situasi berbahaya itu dapat membahayakan pasukan AS di luar negeri.

“Saya harus menekankan bahwa membantu Ukraina mempertahankan diri dan menjamin masa depannya sebagai negara yang berdaulat, demokratis, mandiri dan sejahtera akan memajukan kepentingan keamanan nasional kita.... Jalan yang dipilih Kongres akan berdampak pada tahun-tahun mendatang,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com