Kematian Kiki adalah awal dari kehancuran Kartel Guadalajara. Tekanan AS memaksa pihak berwenang Meksiko untuk bertindak, dan para pemimpin kartel melarikan diri.
Baca juga: Selusin Geng dari Kartel Narkoba Meksiko Baku Tembak di Kawasan Wisata Karibia
Faksi-faksi dari Kartel Guadalajara yang tersisa saling berselisih dan mendirikan kartel sendiri yang berbasis di berbagai negara bagian Meksiko.
Arellano Felix bersaudara mendirikan kartel di Tijuana. Keluarga Carrillo Fuentes mengambil alih Juarez.
El Chapo dan rekannya, Hector Luis Palma Salazar, tetap tinggal di Sinaloa dan mendirikan Kartel Sinaloa.
Setelah mendirikan kartel sendiri, pertempuran antara kartel-kartel segera dimulai.
Baca juga: Influencer Ini Tewas Terjebak dalam Baku Tembak antara 2 Kartel Narkoba Meksiko
Pada November 1992, El Chapo mengirim 40 pria bersenjata untuk menyerang sebuah faksi dari Kartel Tijuana di Puerto Vallarta, menewaskan sembilan orang.
Kartel Tijuana menanggapi serangan tersebut dengan mencoba membunuh El Chapo di bandara Guadalajara pada 1993.
Dalam upaya pembunuhan tersebut, Kartel Tijuana gagal mengeksekusi El Chapo dan justru membunuh seorang kardinal Meksiko.
Kartel Sinaloa juga dikenal kejam karena tak ragu menculik, menyiksa, dan membantai anggota geng kriminal saingan.
Beberapa kekejaman yang dilakukan kartel ini seperti memutilasi korban, merendam korban dengan cairan asam, membunuh korban dengan cara membakar, hingga menguliti korban.
El Chapo sempat melarikan diri ke Guatemala di mana dia ditangkap dua pekan kemudian. Palma Salazar ditangkap pada 1995.
Meski El Chapo ditangkap, operasional Kartel Sinaloa dijalankan saudara laki-laki El Chapo.
El Chapo sendiri tetap mempertahankan kendali dari penjara, menyampaikan pesan melalui pengacaranya.
Baca juga: Bangun Rute Narkoba, Kartel Terkuat Meksiko Perluas “Kerajaan Kriminal” di Seluruh Amerika Latin
Pada 2001, dia melarikan diri dari penjara dan langsung mengambil peran kepemimpinan sentral dalam Kartel Sinaloa.
Setelah itu, El Chapo berhasil ditangkap lagi dan dia berhasil melarikan diri lagi. Hingga akhirnya, El Chapo ditangkap pada 2016 di Meksiko.