Lebih dari 1 ton di kasus serangan bom bunuh diri dari dalam mobil yang membunuh lebih dari 200 orang di Bali, Indonesia, pada 2002.
Baca juga: Biografi Julius Robert Oppenheimer, Penemu Bom Atom
Sementara itu, hampir semua bom bunuh diri dikatakan terkait dengan kepentingan agama militan dan mungkin tidak terlepas juga dari politik.
Saat ini, serangan bom bunuh diri sengaja digunakan oleh kelompok teroris untuk efek politik yang diperhitungkan.
Serangan bom bunuh diri yang berkembang belakangan ini tidak seperti taktik bunuh diri yang lahir dari keputusan perang, misalnya serangan kamikaze dari Jepang selama Perang Dunia II.
Secara historis, bom bunuh diri muncul setelah ditemuakannya formula bahan peledak tinggi yang umum dikenal yaitu trinitrotoluene (TNT).
Serangan bom bunuh diri pertama terjadi pada 13 Maret 1881, yang dilakukan oleh Ignaty Grinevitsky untuk membunuh Tsar Alexander II dari Rusia saat konvoi di luar Istana Musim Dingin di St Petersburg.
Motivasi bom bunuh diri Grinevitsky adalah protes terhadap kebijakan politik para penguasa Rusia.
Baca juga: Tsar Bomba, Bom Paling Kuat dari Uni Soviet yang Bisa Ratakan London
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.