Penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa, membuka jalan menuju globalisasi dalam skala besar, dengan transfer luas tanaman, hewan, makanan, hingga budaya.
Ada juga jaringan Perdagangan Segitiga (The Triangular Trade), di mana kapal membawa barang-barang manufaktur dari Eropa ke Afrika, membawa orang Afrika ke Amerika sebagai budak, dan membawa bahan mentah kembali ke Eropa adalah contoh lain dari globalisasi.
National Geographic dalam tulisannya telah melihat penyebaran perbudakan yang terjadi pada masa ini menunjukkan globalisasi tidak hanya memberikan manfaat, tapi juga ada dampak buruk pada pelakunya.
Baca juga: Sejarah Singkat Renaisans: Era Kelahiran Kembali Sains dan Budaya Dunia
Setelah berabad-abad penjajahan dan aktivitas perdagangan Eropa, “gelombang” masif globalisasi terjadi pada abad 19.
Revolusi Industri membawa kemajuan pesat dalam transportasi dan komunikasi yang memudahkan perdagangan lintas batas dan integrasi global. Didukung perkembangan kapal uap, rel kereta api, telegraf, dan terobosan lainnya, termasuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara.
Tren perkembangan globalisasi sempat terganggu akibat bencana Perang Dunia I. Banyak negara bergerak ke arah proteksionisme, dengan meluncurkan pajak impor untuk lebih menjaga industri mereka setelah konflik. Tren ini berlanjut sampai masa depresi hebat (Great Depression) dan Perang Dunia II.
Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Bagaimana Akhirnya dan Siapa Pemenangnya?
Setelah Perang Dunia II, AS mendorong pembangunan tatanan ekonomi global yang diatur oleh aturan yang diterima bersama dan diawasi oleh lembaga multilateral.
Ide awalnya adalah menciptakan dunia yang lebih baik dengan negara-negara yang ingin bekerja sama satu sama lain, untuk mempromosikan kemakmuran dan perdamaian.
Ini berawal dari dibuatnya sistem Bretton Woods, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Termasuk salah satu langkah penting menuju globalisasi yakni Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang ditandatangani pada 1993.
Lembaga internasional seperti IMF, UN (PBB), World Bank, WTO dan NATO kemudian dibentuk sebagai andalan sistem global. Tujuannya untuk membantu mencegah agar perselisihan antar negara di dunia tidak meningkat menjadi konflik yang lebih besar.
Selama 20 tahun terakhir pemerintah di seluruh dunia telah mengintegrasikan sistem ekonomi pasar bebas melalui kebijakan fiskal dan perjanjian perdagangan yang mempromosikan perdagangan internasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.