Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Globalisasi: Pengertian dan Sejarah Awal

Kompas.com - 16/10/2021, 17:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi semakin terhubung satu sama lain, sebagai akibat dari perdagangan dan pertukaran budaya yang meningkat secara besar-besaran.

Proses ini mengacu pada meningkatnya integrasi ekonomi di seluruh dunia, terutama melalui pergerakan barang, jasa, dan modal lintas batas. Termasuk pergerakan orang (tenaga kerja) dan pengetahuan (teknologi) melintasi batas-batas internasional.

Baca juga: Apa Itu Globalisasi? Definisi, Efek, dan Contohnya

Istilah "globalisasi" sendiri mulai lebih umum digunakan pada 1980-an. Adapun sejak zaman kuno, manusia telah berusaha menjangkau tempat yang jauh untuk menetap, memproduksi, dan bertukar barang (berdagang), demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam sejarahnya, proses globalisasi terjadi karena adanya kemajuan di bidang teknologi dan transportasi.

Baca juga: Terusan Suez Macet, Kapal Kontainer Besar Sumbat Jalur Perdagangan Internasional

Sejarah globalisasi

Jalur sutra

Pada abad ke-1 SM, terjadi pengangkutan barang dari China ke Eropa. Orang Eropa memperdagangkan kaca dan barang-barang manufaktur untuk sutra dan rempah-rempah China, dan berkontribusi pada ekonomi global di mana Eropa dan Asia menjadi terbiasa dengan barang-barang dari belahan dunia yang lain.

Pengangkutan barang ini terjadi di sepanjang Jalur Sutra, yang merupakan jaringan rute perdagangan kuno antara Eropa, Afrika Utara, Afrika Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Timur Jauh.

Ini menjadi awalan yang luar biasa dalam sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua.

Ilustrasi peta jalur sutra yang menjadi awalan yang luar biasa dalam sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua. DOK. Munocopality of Quanzhou via unesco Ilustrasi peta jalur sutra yang menjadi awalan yang luar biasa dalam sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua.

Perkembangan globalisasi yang signifikan lainnya terjadi pada abad ke-7 Masehi, dengan ekspansi dari pedagang Arab yang membuat perdagangan internasional semakin cepat.

Pada abad ke-9, pedagang Muslim mendominasi dalam perdagangan internasional dan fokus perdagangan saat ini adalah rempah-rempah.

Baca juga: China Temukan 1.000 Artefak di Makam Kuno, Ungkap Informasi Jalur Sutra

Renaisans

Perdagangan global selanjutnya semakin berkembang pada Zaman Penemuan (era renaisans) di abad ke-15.

Penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa, membuka jalan menuju globalisasi dalam skala besar, dengan transfer luas tanaman, hewan, makanan, hingga budaya.

Ada juga jaringan Perdagangan Segitiga (The Triangular Trade), di mana kapal membawa barang-barang manufaktur dari Eropa ke Afrika, membawa orang Afrika ke Amerika sebagai budak, dan membawa bahan mentah kembali ke Eropa adalah contoh lain dari globalisasi.

National Geographic dalam tulisannya telah melihat penyebaran perbudakan yang terjadi pada masa ini menunjukkan globalisasi tidak hanya memberikan manfaat, tapi juga ada dampak buruk pada pelakunya.

Ilustrasi kapal armada Portugis dalam penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa yang membuka jalan globalisasi terjadi dalam skala besar.Royal Museums Greenwich Ilustrasi kapal armada Portugis dalam penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa yang membuka jalan globalisasi terjadi dalam skala besar.

Baca juga: Sejarah Singkat Renaisans: Era Kelahiran Kembali Sains dan Budaya Dunia

Globalisasi pasca revolusi industri

Setelah berabad-abad penjajahan dan aktivitas perdagangan Eropa, “gelombang” masif globalisasi terjadi pada abad 19.

Revolusi Industri membawa kemajuan pesat dalam transportasi dan komunikasi yang memudahkan perdagangan lintas batas dan integrasi global. Didukung perkembangan kapal uap, rel kereta api, telegraf, dan terobosan lainnya, termasuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com