Namun, penjelasan yang ditawarkan Copernicus lebih akurat dibanding Aristarchus. Dia juga memberikan formulasi efisien tentang kalkulasi posisi planet-planet.
Selain itu, dengan gamblang Copernicus menjelaskan kalau bintang tidak bergerak. Jika mereka seolah bergerak, itu terjadi karena perputaran Bumi.
Dia lalu mengirim hasil penelitiannya ke koleganya sesama ilmuwan maupun para cendekiawan. Namun, mereka semua tidak mempunyai respon positif.
Baca juga: Dampak Renaissance: Majukan Seni, Pendidikan, dan Politik
Copernicus mulai mengumpulkan banyak data untuk menyempurnakan penelitiannya sehingga menjadi buku yang dikenal sebagai De Revolutionibus Orbium Coelestium.
Tapi buku ini tak lepas dari kontroversi. Gereja menyatakan teori Copernicus sesat. Kecaman juga datang dari Martin Luther ketika buku itu terbit.
Tapi, sejarah membuktikan bahwa teori Copernicus benar adanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.