KOMPAS.com - Budaya Jepang kuno memiliki beberapa kisah tentang senjata keramat peninggalan para dewa yang menjadi legenda hingga saat ini dan tidak sedikit diadaptasi dalam anime.
Apa saja kisah senjata keramat peninggalan para dewa Jepang kuno? Berikut rangkumannya yang dilansir dari Owlcation.com:
Dalam Shintoisme dan mitologi Jepang kuno, "Ame no Nuhoko" adalah senjata keramat berbentuk tombak berhiaskan berlian yang digunakan oleh Dewa Pencipta, Izanagi dan Izanami, untuk mengangkat pulau-pulau Jepang dari laut.
Dikisahkan bahwa di Jembatan Terapung Antara Langit dan Bumi atau Ame no Ukihashi, Izanagi mengaduk laut dengan tombak berlian itu.
Tetesan air laut dari ujung tombak itu yang nantinya akan membentuk pulau-pulau di Jepang.
Kemudian, tombak berlian Izanagi dalam lukisan pra-modern karya Kobayashi Eitaku digambarkan sebagai senjata naginata.
Sebagai catatan, sejarawan dan penulis sering menyoroti simbolisme prokreasi seksual yang mendasari mitos tersebut.
Tragedi yang akhirnya menimpa kedua dewa pencipta setelah episode ini juga meletakkan dasar bagi mitos dan legenda Shinto berikutnya, seperti garis keturunan keluarga kerajaan Jepang.
Baca juga: 5 Senjata Jepang Kuno yang Diadaptasi dalam Anime
Totsuka no Tsurugi atau "Pedang Sepuluh Lebar Tangan" adalah senjata keramat berbentuk pedang yang sangat besar yang digunakan oleh dewa-dewa Shinto.
Kisah yang paling terkenal dari pedang Totsuka ini adalah saat dipakai oleh Dewa Badai, Susanoo no Mikoto.
Susanoo no Mikoto menggunakan pedang Totsuka no Tsurugi untuk membunuh ular berkepala banyak bernama Yamata no Orochi di provinsi Izumo.
Pedang Totsuka yang digunakan dewa badai untuk membunuh Yamata no Orochi ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan Ame-no-Habakiri atau "Pedang Langit Pembunuh Ular".
Ame no Ohabari adalah senjata Totsuka no Tsurugi yang digunakan oleh Dewa Pencipta Izanagi dengan kisah tentang cikal bakal gunung berapi Jepang.
Saat itu istrinya, Izanami, meninggal setelah melahirkan Kagutsuchi, Dewa Api. Izanagi yang sedih kehilangan istrinya, menggunakan pedang Totsuka untuk memotong-motong tubuh keturunannya yang berapi-api.
Bagi beberapa antropolog dan sejarawan, kisah ini dianggap sebagai simbol perjuangan abadi Jepang dalam menghadapi gunung berapi.
Potongan-potongan tubuh Dewa Api Kagutsuchi itu disebar Izanagi ke beberapa penjuru Jepang, yang menjadi cikal bakal terbentuknya gunung api di seluruh Jepang.
Baca juga: 3 Senjata Ganas Uni Soviet yang Buat Pasukan Nazi Kocar-kacir
Futsunomitama adalah senjata Totsuka no Tsurugi yang digunakan oleh Takemikazuchi, Dewa Petir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.