Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tokoh Sejarah Dunia Penyebab Kerugian Ekonomi Terbesar, Salah Satunya Mansa Musa I

Kompas.com - Diperbarui 27/09/2021, 10:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Benar saja, ketika 10 persen dari Roma terbakar jadi abu, ribuan orang kehilangan harta benda, Nero merngeluarkan rencana pembangunan kembali kota termasuk istana baru yang mewah untuk dirinya sendiri.

Istana baru yang berdiri dengan luas ratusan hektar dan dipenuhi hiasan patung emas kolosal dirinya.

Untuk membayar itu semua, tokoh sejarah yang haus kekuasaan memberlakukan upeti (pajak) yang membuat kerugian ekonomi besar-besaran secara luas di seluruh provinsi wilayah kekuasaannya.

Kebijakan ini merendahkan nilai koin emas dan perak Romawi, kandungan logam mulia di setiap koin dipangkas mulai dari 12 hingga 15 persen.

Secara keseluruhan, perkiraan konservatif untuk nilai kekayaan Romawi yang tokoh sejarah yang buruk ini habiskan adalah sekitar 4 miliar dollar AS (Rp 56,9 triliun) dalam uang hari ini pada 2018.

Baca juga: 8 Tokoh Dunia Punya Cara Unik untuk Bekerja, Apa Sajakah Itu?

3. Jay Gould: baron perampok penyebab kerugian ekonomi

Jay Gould adalah seorang pengusaha kereta api di Amerika yang berkembang pesat pada 1860-an.

Praktik bisnisnya yang tajam dan sering kali tidak bermoral membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di akhir abad ke-19, dan mendapatkan julukan sebagai tokoh "baron perampok". Baron adalah sebuah gelar bangsawan dari bahasa Perancis kuno.

Tokoh sejarah dalam kejahatan ini juga memiliki hubungan dengan bos politik New York yang sangat korup, William Tweed dari Tammany Hall.

Kemudian, kemitraannya dengan pemodal yang sama tidak bermoralnya "Diamond Jim" Fisk membuat reputasi Gould menjadi salah satu penjahat kapitalisme Amerika sepanjang masa.

Setelah Perang Saudara, pemerintah Amerika Serikat mulai menjual utang publik secara massal untuk membiayai rekonstruksi Selatan.

Saat itu, uang kertas didukung oleh emas. Gould dan Fisk melihat kondisi itu sebagai peluang mendapatkan untung dengan menyudutkan pasar emas.

Gould membeli emas mulai musim panas 1869 dan menolak untuk menjualnya, sehingga menaikkan harga emas.

Tokoh sejarah ini meminta saudara ipar Presiden Ulysses Grant meyakinkan presiden untuk tidak menjual emas pemerintah, dan Asisten Bendahara AS Daniel Butterfield setuju untuk memberi tahu Gould dengan tepat kapan Departemen Keuangan akan menempatkan emas di pasar.

Pada 24 September, harga emas 30 persen lebih tinggi dari pada saat Grant menjadi presiden.

Ketika pemerintah bersiap menjual emasnya, dua tokoh sejarah dalam kejahatan ekonomi ini telah menjual cadangan emas mereka dengan memanfaatkan petunjuk dari Butterfield.

Hal itu menyebabkan harga emas menukik tajam dari peningkatan pasokan emas besar-besaran, menghancurkan ribuan investor dalam hitungan menit.

Puncak kebingungan terjadi pada Black Friday, ketika kepingan emas Double Eagle senilai 20 dollar AS masing-masing diperdagangkan pada tingkat 162 dollar AS, yang berarti harga satu koin emas turun 142 dollar AS. Pada malam hari, premi hampir nihil.

Koin emas senilai 4 juta dollar AS yang ditempatkan pemerintah di pasar menyebabkan kerugian investasi sebesar 28.400.000 dollar AS atau sekitar 490 juta dollar AS (Rp 7 triliun) hari ini 2018.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com