Hisato kadang juga hanya membiarkan "pasiennya" semalaman untuk melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk darah mereka mencair sendiri.
Salah satu aspek paling berbahaya dari Unit 731 adalah pengujian senjata biologis pada populasi hidup untuk melancarkan perang.
Para dokter Unit 731 di bawah komando Shiro Ishii menginfeksi tahanan dengan patogen dan mempelajari bagaimana penyakit itu menyebar di tubuh subjek penelitian mereka.
Untuk mempelajari infeksi mempengaruhi tubuh manusia, para dokter Unit 731 mengirim orang yang terinfeksi ke tahanan yang sehat. Terkadang, tikus yang membawa wabah pes juga dilepaskan di antara para tahanan.
Beberapa subjek penelitian sengaja diinfeksi dengan banyak patogen, untuk mengetahui reaksi silang dari berbagai penyakit.
Eksperimen Unit 731 tidak memiliki batasan moral apa pun. Untuk mempelajari penyebaran penyakit menular seksual seperti sifilis, dokter Unit 731 memaksa subjek penelitian untuk memperkosa dan menghamili tahanan wanita.
Beberapa wanita yang dipaksa hamil itu menjadi subjek penelitian untuk mempelajari perkembangan penyakit selama kehamilan dan penularan penyakit kepada janin. Janin, bayi baru lahir juga merupakan subjek uji Unit 731.
Takut terjadinya pembusukan (yang dimulai segera setelah seseorang meninggal) pada tubuh subjek penelitian dapat merusak jaringan yang diteliti, Unit 731 membedah para korbannya hidup-hidup.
Demikian juga, karena khawatir obat anestesi dapat merusak temuan mereka, subjek penelitian tidak diberi anestesi ketika dibedah.
Baca juga: Spesifikasi Panther, Tank Nazi Jerman dalam Perang Dunia II
Salah satu kisah paling mengerikan tentang kekejaman Unit 731 adalah kisah pembedahan hidup-hidup, memotong tahanan hidup-hidup, seringkali tanpa anestesi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.