PARIS, KOMPAS.com - Lahir pada 9 Desember 1890, Marguerite Marie Alibert adalah putri tertua dari pasangan suami-istri di Paris yang miskin.
Akan tetapi karena kedua orang tuanya bekerja untuk kalangan elite di ibu kota Perancis, Marguerite tumbuh dengan gaya hidup wanita Paris kelas atas.
Dengan kecantikan yang sejajar dengan istri para bangsawan, Marguerite Marie Alibert tumbuh menjadi wanita cantik, cerdas, dengan masa depan cerah hingga peristiwa tragis terungkap.
Baca juga: Kisah Ilmuwan Vaksin AstraZeneca Enggan Ambil Hak Paten Penuh agar Harganya Murah
Pada usia 15 tahun, Marguerite dianggap bertanggung jawab oleh orang tuanya atas kecelakaan fatal adik laki-lakinya yang berusia empat tahun.
Sebagai hukuman, orang tuanya mengirimnya untuk ke Suster Maria di dekat rumah. Di sana, gadis remaja itu terus-menerus dipukuli dan dicaci maki oleh para biarawati setempat.
Namun demikian, terlepas dari sedikitnya ilmu yang dapat diambil, Marguerite belajar menyanyi dan keterampilan sosial yang diperlukan sambil menumbuhkan sifat pantang menyerah.
Setahun kemudian, Marguerite mengandung putrinya, Raymond. Dia dihamili pria tak dikenal yang diusir dan dipulangkan.
Terlepas dari keinginan Marguerite untuk melupakan kesengsaraan ini, peristiwa traumatis tersebut membentuk kepribadiannya yang kuat.
Mengutip cerita dari History of Yesterday, begitu Marguerite kembali, dia berjuang keras mencari pekerjaan.
Menjadi sangat miskin, Marguerite mengirim putrinya untuk tinggal di pertanian pedesaan Perancis tengah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.