Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Marguerite: PSK Simpanan Pangeran Inggris, Pemeras Pria Kaya, dan Pembunuh Suaminya

Kompas.com - 24/07/2021, 13:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Oleh karena dasar sifatnya yang hedonistik, Marguerite tak pernah bisa menjadi istri Islam yang taat, tunduk, dan sederhana seperti yang diinginkan Ali.

Ketika Ali mencabut hak Marguerite untuk bercerai dari perjanjian pranikah, wanita itu menyadari telah terjebak

Rasa benci lalu tumbuh dalam diri Marguerite. Pertengkaran mereka semakin intens dan kerap berujung kekerasan.

Marguerite bahkan mencatat semua hal yang dia benci tentang Ali setiap hari.

Pada akhirnya, pernikahan mereka berakhir dengan brutal pada 9 Juli 1923.

Marguerite menembak mati Ali Fahmy Bey menggunakan tiga peluru pistol kaliber 32 Browning.

Penembakan itu terjadi di Savoy Hotel, tempat mereka bertengkar setelah pulang dari menonton operet The Merry Widow di London.

Ada saksi di TKP pembunuhan, dan kasus Marguerite pun mengarah ke tiang gantungan.

Baca juga: 4 Kisah Perang Konyol dalam Sejarah Dunia

Surat cinta untuk memeras Kerajaan Inggris

Marguerite lalu memanfaatkan kelihaiannya untuk membereskan kekacauan ini. Dia menggunakan surat-surat dari Edward untuk memeras keluarga kerajaan.

Andrew Rose, yang menulis buku tentang skandal ini menyatakan,

“Kami pikir ada sekitar 20 surat... yang sangat tidak elok."

"Dia (Pangeran Edward) mengatakan hal-hal tentang perilaku perang yang mungkin disalahartikan, dia membuat komentar kasar tentang ayahnya, dan biasanya ada konten seksual di dalamnya juga. Itu bukan jenis surat yang dia ingin dunia ketahui.”

Hakim ketua, Mr Justice Rigby Swift, lalu menyatakan Marguerite tidak bersalah tetapi meminta imbalan agar surat-surat itu diserahkan secara diam-diam.

Sebab, skandal ini turut menjadi ancaman fatal bagi Pendirian Inggris, dan pemerintah sampai pengadilan turun tangan ikut mencegahnya terungkap.

Pengacara Inggris yang terkenal saat itu, Sir Edward Marshall Hall, melawan kasus Marguerite menggunakan dalih xenofobia untuk menodai reputasi suaminya yang sudah meninggal.

Akhirnya, Marguerite dibebaskan dengan alasan membela diri, sementara rahasia Edward tetap tersembunyi selama lebih dari satu abad.

Setelah persidangannya, Marguerite kembali ke Paris sebagai "Putri Marguerite".

Selama sisa hidupnya, Marguerite Alibert berakting untuk peran kecil dalam film-film dan terus memikat pria kaya. Dia meninggal pada 2 Januari 1971.

Baca juga: Kisah Rumah yang Disensor Google Maps, 10 Tahun Jadi Tempat Penyiksaan Sadis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com