KOMPAS.com – Tak ada yang mengira seorang wanita tangguh bernama Indira Gandhi, yang kala itu menjabat sebagai Perdana Menteri India, tewas dibunuh pengawalnya sendiri.
Namun takdir tak dapat terelakkan. Pemimpin berjuluk “Wanita Besi” tersebut ditembak mati dua pengawalnya pada 31 Oktober 1984 sebagaimana dilansir India Today.
Sehari sebelumnya, tepatnya pada 30 Oktober 1984, seperti telah meramalkan nasibnya sendiri, dia berpidato dan berbicara tentang kemungkinan akhir hidupnya yang kejam.
Baca juga: 12 Daftar Pemimpin Negara yang Tewas Dibunuh, dari JFK hingga Presiden Haiti
“Tidak ada yang tahu berapa banyak percobaan telah dilakukan untuk menembak saya. Saya tidak peduli apakah saya hidup atau mati. Saya telah hidup lama dan saya bangga bahwa saya menghabiskan seluruh hidup saya untuk melayani rakyat saya,” katanya kala itu.
Hari itu adalah hari yang sibuk bagi sang “Wanita Besi”. Pada malam harinya, Indira Gandhi kembali ke New Delhi dan entah mengapa dia tidak bisa tidur nyenyak di ranjangnya.
Indira Gandhi terjaga sampai pukul 04.00 keesokan paginya lalu beranjak dari ranjangnya untuk mencari obat asma.
Hari itu sebenarnya akan menjadi hari yang sibuk bagi Indira Gandhi. Paginya, dia dijadwalkan syuting pembuatan film dokumenter yang dibuat Peter Alexander Ustinov.
Setelah, Indira Gandhi akan bertemu James Callaghan, mantan perdana menteri Inggris. Malam harinya, dia akan menjamu Putri Anne, putri tunggal Ratu Elizabeth II dari Inggris.
Baca juga: Koran 1966 Saksi Bisu Jatuhnya Air India Ditemukan, Mendiang Indira Gandhi Muncul Lagi
Menu sarapan Indira Gandhi pada 31 Oktober 1984 pagi adalah roti panggang, jus jeruk, telur, dan beberapa sereal.
Setelah menyantap makanan itu, dia siap untuk wawancara dengan Peter Ustinov pukul 7.30 pagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.