Tiba-tiba, salah satu pengawal, Beant Singh, menembakkan pistolnya ke arah Indira Gandhi.
Peluru itu mengenai perut sang Wanita Besi. Beant Singh menembakkan dua peluru lagi ke dada Indira Gandhi.
Pengawal lain, Satwant Singh, berdiri di dekat Indira Gandhi sambil memegang karabinnya. Beant Singh berteriak padanya untuk menembak Indira Gandhi.
Satwant Singh lantas menembakkan 25 peluru dari karabinnya di mana sebagian besar peluru itu menembus tubuh Indira Gandhi. Dayal juga terkena peluru dan jatuh.
Baca juga: Cucu Indira Gandhi Tak Takut Mati
Dhawan dan seorang petugas polisi, Dinesh Bhatt, lantas memasukkan Indira Gandhi ke mobil. Sekretaris politik Indira Gandhi, Makhanlal Fotedar, juga ada di sana.
Mereka semua membawa Indira Gandhi ke Rumah Sakit AIIMS, yang belum diberitahu tentang insiden itu dan sehingga rumah sakit itu belum melakukan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat semacam tersebut.
Indira Gandhi tiba di AIIMS pukul 09.32. Butuh beberapa waktu sebelum semuanya dapat dilakukan dan dokter memulai prosedur mereka.
Indira Gandhi telah ditembak lebih dari 25 kali tetapi hatinya masih utuh. Dokter mencoba menangani Indira Gandhi selama hampir lima jam dan memberikan 80 kantong darah.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil dan sang Wanita Besi mengembuskan napas terakhirnya pukul 14:23.
Informasi tentang kematian Indira Gandhi dirahasiakan selama berjam-jam sebelum akhirnya BBC Radio menyiarkan kematiannya.
Baca juga: Warga India Desak Pemerintah Larang Film Pembunuhan Indira Gandhi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.