Meskipun pendidikan di Mali meningkat dalam beberapa tahun terakhir, UNICEF memperkirakan lebih dari 2 juta anak berusia antara 5-17 tahun masih belum sekolah, dan lebih dari separuh anak muda Mali berusia 15-24 tahun buta huruf.
"Kemiskinan rumah tangga, pekerja anak, pernikahan anak, ketidakamanan dan kurangnya sekolah yang dekat dengan rumah anak-anak adalah faktor yang mendorong tingginya angka putus sekolah dan putus sekolah di Mali," tulis UNICEF di situsnya.
"Di antara anak-anak yang bersekolah, tidak adanya guru yang mumpuni, buku pelajaran, dan lingkungan sekolah yang berkualitas rendah, semuanya berdampak buruk pada hasil belajar: sebagian besar siswa kelas lima di Mali tidak mampu menguasai matematika dasar dan keterampilan membaca."
Lebih dari dua juta anak di Sudan Selatan atau sekitar 70 persen tidak dapat bersekolah.
Beberapa anak putus sekolah tinggal di komunitas pastoral, sibuk beternak yang berati tidak sempat ke kelas.
Kelompok terbesar anak putus sekolah di Sudan Selatan terdiri dari perempuan, dengan kemiskinan, perkawinan anak, dan pandangan budaya serta agama yang semuanya diketahui menghambat jenjang pendidikan mereka.
Baca juga: Agar Fokus Jadi Artis TikTok, Ibu Ini Tidak Suruh Anaknya Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.