Pada 1568, Nobunaga berhasil menguasai ibu kota Heiankyo (Kyoto), dan kemudian ia mengangkat Ashikaga Yoshiaki sebagai shogun "boneka".
Lima tahun kemudian, Ashikaga diasingkan karena bersekongkol dengan musuh-musuh Nobunaga, sehingga mengakhiri shogun Ashikaga.
Pada 1579 dan sekarang menguasai seluruh Jepang tengah, Nobunaga mendirikan markas baru di kastil Azuchi yang megah di luar ibu kota di tepi Danau Biwa.
Nobunaga mampu mengalahkan panglima perang saingan dan memperluas kendali teritorialnya berkat pasukannya yang besar, yang dilengkapi dengan baik dan termasuk jenderal berbakat Toyotomi Hideyoshi, yang akan menjadi penerus Nobunaga.
Nobunaga adalah seorang inovator karena ia adalah salah satu pemimpin Jepang pertama yang mengadopsi senjata api dari Barat.
Sekitar tahun 1549, ketika Nobunaga hanyalah seorang komandan berusia 15 tahun, dia telah menciptakan korps spesialis yang terdiri dari 500 orang yang masing-masing menggunakan senapan korek api.
Unit tersebut dikirim ke pertempuran, dan mereka terbukti berperan besar dalam pengepung kastil Muraki pada 1554 serta pada Pertempuran Anegawa pada 1570.
Melihat efektivitas mereka, korps ditingkatkan menjadi 3.000 orang dan sekali lagi membawa kemenangan, yang kali itu dalam Pertempuran Nagashino pada 1575.
Tentara Nobunaga menjadi yang pertama memiliki infanteri yang dilengkapi dengan baju zirah lengkap untuk masing-masing orang.
Untuk mengamankan kekuasaannya, Nobunaga berusaha mengurangi pendapatan daimyo saingannya dengan menghapuskan tol di semua jalan.
Dia meningkatkan pundi-pundi uangnya sendiri dengan mencetak mata uang Jepang pertama sejak 958 dan menstandardisasi nilai tukar antara semua koin yang berbeda yang saat itu digunakan.
Sumber uang lain yang menguntungkan adalah membebaskan pedagang dari serikat pekerja mereka dan meminta mereka membayar biaya negara sebagai gantinya.
Sejak 1571, survei tanah yang ekstensif dimulai untuk membuat sistem pajak lebih efisien.
Kebijakan lain adalah menyita semua senjata yang dipegang oleh kaum tani sejak 1576 dan seterusnya, yang disebut "perburuan pedang".
Sementara itu, Nobunaga terus memperluas wilayahnya, tujuannya tidak lain adalah menyatukan Jepang, hingga stempel pribadi Nobunaga bertuliskan "Tenka Fubu", yang artinya penguasaan seluruh Jepang dengan kekuatan militer.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Onna-Bugeisha, Samurai Wanita dari Zaman Kuno Jepang